Tuesday, December 22, 2009

BINCANG NOVEL KEMBANG SERUNI DI TOGAMAS













Bersama : Mas Agus Noor (Prosais), Denny Novita (Penulis Novel), Genk Kobra
Moderator : Pak Guru
Persembahan : TOGAMAS Jogja & LKIS
19 Desember '09
19.00 - 22.00 WIB

Saturday, October 24, 2009

KEMBANG SERUNI


NOVEL SEGERA TERBIT !!!


Judul Buku : KEMBANG SERUNI
Penulis : Denny Novita
Cetakan : I, November 2009
Penerbit LKiS Yogyakarta

“Kisah cinta rahasia Dyah Ayu Pitaloka dengan Gajahmada yang terjadi pada zaman Majapahit di permulaan abad ke-13 adalah legenda yang lahir dari imajinasi masyarakat seputar tragedi peristiwa Bubat yang menyimpan banyak misteri. Kisah itu berbeda sama sekali dengan kisah percintaan Seruni Anggraini dengan Gading Aryaputra yang hidup pada era Milenium kedua abad ke-21. Namun, Denny Novita dengan imajinasinya melontarkan kisah cinta terlarang Dyah Ayu Pitaloka dengan Gajahmada yang legendaris itu ke panggung kehidupan modern dalam wujud percintaan aneh Seruni Anggraini dan Gading Aryaputra yang aneh. Melalui pengalaman psikologis yang aneh, Seruni Anggraini yang merasa bahwa di dalam dirinya tersembunyi jiwa Dyah Ayu Pitaloka memiliki sikap mendua terhadap Gading Aryaputra, orang yang diam-diam dicintainya. Seruni Anggraini seolah terombang-ambing antara cinta dan benci tanpa alasan kepada Gading Aryaputra sebagaimana perasaan Dyah Ayu Pitaloka terhadap Gajahmada – laki-laki gagah yang dibenci, tetapi diam-diam dicintainya. Pergulatan jiwa Seruni Anggraini dalam menghadapi Gading Aryaputra yang seolah menyiratkan pergulatan jiwa Dyah Ayu Pitaloka dalam menghadapi Gajahmada, mengungkapkan gambaran paling dalam dari sebuah kisah cinta dua anak manusia yang aneh, tetapi sangat manusiawi. Dengan pemaparan yang mengalir, bahasa yang indah dan kaya imajinasi, Denny Novita mampu membawa kita ke dalam relung-relung imajinasi yang menakjubkan. Novel Kembang Seruni, sangat mengagumkan!”
- Agus Sunyoto, novelis buku best seller Serial “Suluk Syaikh Siti Jenar”.

Memakai setting sejarah yang cukup terkenal semacam Perang Bubat, bukannya tanpa resiko. Sejarah itu nyaris sudah diketahui ujungnya. Karena itulah, alur novel sejarah mesti bertarung dengan alur sejarah itu sendiri. Bila tak berhasil, ia tak memiliki tegangan kisah dan hanya sekadar afirmasi atau penceritaan ulang. Karena itu, novel ini menjadi menarik, karena ia mengambil kisahnya sendiri. Di sana kita merasakan gugatan sekaligus upaya penafsiran sejarah.
- Agus Noor, prosais.

Novel ini berkisah tentang pergolakan yang berkecamuk dalam ranah hati… Perasaan yang tak mampu terungkapkan…. Bahkan untuk sebuah kata yang tak sempat terucap. Seperti sebuah fakta yang tak kunjung terungkap, yang tercecer jauh didalam hati dan tertumpuk oleh berbagai persoalan-persoalan yang muncul silih berganti.
Denny Novita berupaya mengangkat sisi lain (Rasa) yang tercecer dari sebuah drama sejarah masa silam. Rasa yang tak pernah mati ataupun berubah, meski cerita itu di setting ulang menjadi drama masa kini. (……. reinkarnasi).
Denny Novita menggabungkan unsur-unsur Intrinsik dan Ekstrinsik dari sebuah peristiwa besar di Nusantara dengan rasa Cinta. Cinta terhadap sebuah keutuhan sejati. Cinta terhadap Nusantara …Cinta terhadap kelanggengan persaudaraan Bangsa Indonesia………..
Genk Kobra memahami Novel ini sebagai sebuah Wacana baru diantara berbagai wacana yang telah mendahuluinya tentang sisi perang Bubat. Toh semua hanyalah wacana. Namun setidaknya, Novel ini bisa menambah wawasan kita dan mengajari kita untuk tambah bijak dalam bersikap. Untuk mencapai Marem Siji-Marem Kabeh… Balance & Beyond.
Novel Kembang Seruni dan lagu-lagu Genk Kobra dalam album Kembang Lambe Nusantara. secara kebetulan dan tanpa kesengajaan sama sekali bertemu dalam sebuah stasiun kecil di sebuah desa. Sama-sama menunggu kereta api Argo Indonesia yang akan mengangkutnya menuju Stasiun Megapolitan.
Mari bergandeng tangan… berbagi ruang dan saling menjaga….
Bercerita dan Bernyanyi…
Sebuah langkah Merajut Nusantara
(HOLAYATE)
- Je. Elysanto, adipati Genk Kobra

Saturday, September 19, 2009

Selamat Hari Raya Iedul Fitrie 1430 H




Selamat Hari Raya Iedul Fitri 1430 H
Mohon Maaf Lahir & Batin...
Taqabbalallohu Minna Wa Minkum... Taqabbal Yaa Kariim.
Semoga Allah SWT menerima segala Amal Ibadah kita...
Amieen

Wednesday, September 09, 2009

JAWA TIMUR

















Lagu Jawa Timur - Genk Kobra
Ditulis Th. 2004
Selesai direkam di Studio Recording Th 2007
Selesai Mixing & Mastering Th 2009

Masuk dalam Album "Merajut Nusantara"
Sejatine Padhang Sumure Ati (1931 Saka - 2009 M)

Audio CD Souvenir (Bonus) dalam Novel "Kembang Seruni" yang ditulis oleh Denny Novita
diterbitkan oleh LKIS

Dirilis November 2009

Saturday, August 29, 2009

....Cinta (Shadow of The Genk - Genk Kobra)

"Merajut Nusantara"
Audio CD souvenir Novel "Kembang Seruni"

Segera Terbit

Cinta yang tak akan rapuh....





Album ke 4 GK : Album Bayangan " Kembang Seruni "
Sejatine Padhang Sumure Ati (1931 saka / 2009 M)

Tuesday, June 23, 2009

MERAJUT NUSANTARA

Mohon maaf sebelumnya, jika Nusantaraku berbeda dengan Nusantara Anda….

Nusantaraku ada didalam lubuk hati.
Nusantaraku kubangun menjadi pintu-pintu silaturahmi,
Nusantaraku bukanlah pagar-pagar besi yang harus dikunci mati.

………

Nusantaraku adalah kesadaran akan realita
Nusantaraku adalah kebanggaan dalam Berbangsa
Nusantaraku adalah kerelaan hati untuk hidup bersama
Nusantaraku adalah keikhlasan untuk berbagi rasa
Nusantaraku adalah kebesaran jiwa untuk saling menjaga

Merajut Nusantara…..

Mimpiku di ranah rasa
Tanpa wilayah yang jelas batas-batasnya
Mimpiku Bagai merunut sebuah DNA.
Kuterangi dengan mercusuar sepanjang Madagaskar hingga Filipina


Sejujurnya…..

Merajut Nusantara hanyalah keinginanku untuk merasa Bangga.
Bangga...., karena boleh menyapamu Saudara

Mohon Maaf jika hanya mampu kusenandungkan sapaanku dalam bahasa jawa,
Karena itu bahasa ibu yang aku bisa.
Dan jika kadangkala ku berbahasa Indonesia, Karena memang aku bangsa Indonesia.

Selalu kunanti-nanti jawaban senandungku, dalam bahasa Ibu yang anda bisa.
Meski tak akan kumengerti semua, namun percayalah….
Aku pasti memahaminya.

Terima Kasih Saudaraku se Nusantara.

Salam hormat dari Genk Kobra

Adipati GK
(yang lagi tidur dan bermimpi)

Friday, April 17, 2009

GENK KOBRA “MERAJUT NUSANTARA” ( IMPIAN yang menjadi HARAPAN )

Holayate……!

Ya Allah…. Bukakanlah bagi kami Pintu-pintu Rahmat Mu

Ada pepatah yang mengatakan “ Seringkali manusia memusuhi apa yang tidak ia ketahui” dalam pengertian lain bahwa seseorang akan menjadi musuh dari apa yang tidak dia mengerti.

Berangkat dari ungkapan tersebut, komunitas Genk Kobra bersama Javaholic Forum tumbuh dalam ketidak tahuannya terhadap seni budaya, adat istiadat dan tradisi masyarakat, ekonomi, politik, wawasan kebangsaan, dan banyak hal lainnya.
Di sisi lain kehadiran Genk Kobra tidak sedikit menimbulkan bahan pertanyaan sedulur2 dan rekan2 yang melihat secara sekilas. Sebenarnya Genk Kobra itu termasuk jenis makhluk apa ? kelompok apa ? Gerakan apa ? mau apa ? Tujuannya apa ? dst..dst..

Pada dasarnya Genk Kobra hanyalah sebuah imajinasi atau lebih tepat disebut sebagai impian yang berubah menjadi sebuah harapan. Harapan yang kemudian dinamai menjadi Genk Kobra alias Jama’ah Kubro ( Persekutuan Raya ) meminjam istilah sedulur kami dari tlatah Muria.

Belajar dari ketidak-tahuan, komunitas Genk Kobra terus mengeksplorasi nilai nilai kearifan lokal yang tertanam di setiap kelompok masyarakat di republik ini agar tidak memusuhi dan tidak dimusuhi karena ketidak tahuan.
Dengan sendirinya pepatah tak kenal maka tak sayang ( kalau kenal maka sayang ),
bergulir dalam internal komunitas terhadap nilai2 tersebut.

Proses belajar dan mempelajari local wisdom ( meminjam istilah para pakar ) menjadi rutinitas yang bergulir dan mengalir di keseharian komunitas ini.
Ibarat air yang selalu mengalir dalam arus sungai yang ada tanpa pernah tahu akan melewati apa ? akan menghadapi apa ? akan berhenti di bendungan mana ? akan terpecah dan masuk kedalam irigasi yang mana ? atau harus melewati selokan sekalipun.
Tapi dalam proses perjalanannya yang normal, air akan selalu menawarkan kebutuhan utk menyuburkan lahan, dan menumbuhkan tanaman. Air selalu menjadi sarana bagi kehidupan. Meskipun disisi lain air seringkali dipaksa menerima limbah, sampah dsb. Namun jika airnya terus mengalir, maka ia dengan sendirinya akan mampu membersihkan dirinya dari bau busuk limbah / kotoran, dan menghantarkan kotoran yang terbawa ke tempat yang semestinya.

Suatu hal yang pasti bahwa air didalam sungai akan selalu mengalir menuju ke muara, tempat pertemuan dengan samudra yang luas, tempat pertemuan yang akan menerimanya dan membaurkannya dengan air yang lain.

Maka Genk Kobra juga hanya mengerti bahwa komunitas harus terus mengalir walau tidak pernah tahu lewat mana ? akan menghadapi apa ? dst…dst….
Genk Kobra selalu berusaha utk mengalir agar dirinya bisa bersih dan bisa membersihkan. Genk Kobra harus mengalir agar mampu menjadi sarana bagi tumbuh kembangnya harapan, kreativitas bagi semua individu maupun kelompok masyarakat ( tanpa perduli suku, agama, ideology, maupun orientasi politiknya ).
Genk Kobra juga hanya mengetahui satu hal, bahwa komunitas ini akan menuju tempat pertemuan yg sangat luas, tempat pertemuan yang tidak berbatas. Entah kapan dan entah dimana.

Proses ini ( berjalan seiring ungkapan tak kenal maka tak sayang ) telah melahirkan suatu harapan bersama.
Harapan terhadap munculnya koalisi rakyat alias persekutuan raya guna merajut kembali Nusantara dengan nilai2 kearifan lokal melalui jalur seni dan budaya dalam artian positif dan luas.

Beberapa rekan dan sedulur mempertanyakan apakah itu mungkin?? mengingat banyaknya suku dan perbedaanya ? Apakah mungkin dengan nilai2 kearifan lokal…? apakah mungkin lewat jalur seni dan budaya ? apakah mungkin Genk Kobra akan berhasil ?

Budaya atau nilai-nilai luhur yang bagaimana?
Mari kita mulai dari hal-hal yang simpel aja…
Budaya komunikasi & Silaturahmi (budaya dasar dari sebuah mahluk bernama manusia).
Dengan Komunikasi dan Silaturahmi, kita jadi tahu dan mengerti apa yang diinginkan oleh satu dan lainnya.
Dialog, Diskusi, Musyawarah, atau apapun bentuknya, Hasilnya tidak harus disatukan,

“Satu bukan berarti Sama”
“Mengalah bukan berarti Kalah”

Sekti tanpo Aji-aji, Sugih tanpo Bondho, Nglurug tanpo Bolo untuk mencapai “Menang tanpo ngasorake”.
Disini bukan berarti : Aji-aji, Bondho & Bolo itu tidak penting, tapi Menang dengan tidak menjatuhkan, menghancurkan atau melukai orang lain. Itulah intinya.
Dengan kata lain, Kemenangan itu bisa diraih dengan mudah, asal kita mau dan rela merangkul semua untuk menjadi kawan. yang akhirnya akan membuat sebuah kemenangan besar, karena semua Menang.

Budaya, Keyakinan, Bahasa, Warna, dll, tidak harus sama.
yang harus disamakan adalah sikap keihklasan berbagi ruang.

Koalisi justru membutuhkan perbedaan.
Persekutuan hanya membutuhkan keihklasan untuk mau bebagi ruang, menghargai perbedaan, keikhlasan utk mau bergotong royong.
Nilai kearifan lokal alias local wisdom adalah identitas yang telah given dalam genetika bangsa ini. Kearifan lokal ini adalah modal dasar komunitas Genk Kobra dalam perjalanan kesehariannya.
Jalur seni dan budaya adalah pilihan karena sejarah telah mencatat bahwa jalur politik ( baca partai politik ) telah banyak memecah belah bangsa, keyakinan juga telah banyak menimbulkan konflik tajam alias perpecahan.
Orientasi harapan Genk Kobra lebih pada proses dan barokah, bukan pada hasil. Sebab wilayah hasil adalah hak veto milik Sang Maha Pencipta.
Sebab kami yakin dengan berjama’ah akan mendatangkan barokah.


Harapan komunitas Genk Kobra “Merajut Nusantara” dengan nilai2 kearifan lokal, agar kelak bisa mewariskannya kepada generasi bangsa selanjutnya.
Bukankah kita semua telah memetik hasil dari apa yang telah ditanam para pendahulu bangsa ini dengan penuh perjuangan, pengorbanan….?????

Ya Allah… Tunjukkanlah kepada kami, Jalan yang Engkau Ridloi

Holayate…….!

sebagaimana ditulis adipati Genk Kobra di facebook komunitas genk kobra


Kembang Lambe.mp3 - Genk Kobra

Tuesday, April 14, 2009

Perempuan.. oh… PER-EMPU-AN ( Lamunan kosong menyongsong hari Kartini

Holayate…..!

Margareth Tatcher ( maaf kalau salah eja ) mantan perdana menteri Inggris yg dijuluki perempuan si tangan besi pernah membuat statemen pada masa kampanyenya “ Jika anda punya sesuatu untuk dikerjakan serahkan pada kaum perempuan, tapi jika anda punya sesuatu utuk didiskusikan serahkanlah pada kaum pria”.
Kalimat ini menjadi sangat terkenal dan menjadi kunci kesuksesan kampanyenya memenangkan kursi perdana menteri Inggris pada waktu itu.

Guru saya pernah berkata dalam budaya interaksi social masyarakat jawa ada ungkapan bahwa perempuan adalah “kanca wingking” / teman dibelakang.
Dilain pihak RA.Kartini seorang perempuan jawa mencetuskan gerakan emansipasi wanita ( perempuan ) yang banyak diterjemahkan belakangan ini sebagai gerakan kesetaraan gender.
( maaf saya tidak pernah membaca sejarah Kartini berprofesi sebagai anggota DPR, Sekretaris, Direktur perusahaan atau sebagai Model, Dancer maupun SPG apalagi jadi seorang Menteri dan Presiden)

Masyarakat kita sdh cukup lama dihadapkan pada perdebatan peranan perempuan di jaman kekinian.
Ranah politik termasuk menjadi ajang hiruk pikuk persoalan peranan perempuan.
Kuota 30% kursi legislatif bagi perempuan sempat menjadi hingar bingar perbincangan politik di republik ini.

Oh….. Perempuan…..ada apa denganmu…?

Saya pernah bertanya kepada teman yang ibunya notabene adalah seorang ibu rumah tangga yang setia mengurus keluarga dgn cinta dan ketulusan, setelah anda mandiri dan jauh dari ibumu, apa yang paling anda rindukan dari ibumu ?” spontan temanku menjawab masakan ibu saya ! belum ada yg lebih enak dari masakan ibu yg saya rasakan seumur hidup saya sampai sekarang, juga cerita teladan / dongeng sering diceritakan ibu menjelang tidur.

Saya juga pernah bertanya pada seorang teman yang ibunya adalah wanita karir dan aktivis yang selalu sibuk dengan urusan pekerjaan dan organisasi kemasyarakatan diluar rumahnya.
“Apa yang kamu rindukan dan paling berkesan dari ibumu ? dia terdiam sejenak lalu menjawab “ saya rindu saat2 ibu saya lagi libur dan tidak kecapekan dan bisa ngobrol, soalnya kalo ibu kecapekan sering emosi dirumah, jadi kami anaknya selalu salah dan sering dimarahi “
( hmm….ngobrol dgn ibu ternyata sdh menjadi sesuatu yg sangat mahal )

Saya teringat nasehat almarhum Bapak saya : nak..! jangan pernah mengecewakan ibumu..! sayangi dan hormati ibumu 3x lebih dari menghormati dan menyayangi saya selaku bapakmu. Karena itu adalah ajaran agama kita Islam, dan itu juga nasehat nabi kita Muhammad SAW kepada ummatnya.

Ibu adalah kaum perempuan, yg konon asal katanya adalah “EMPU” ( gelar / sebutan bagi orang yg mumpuni, sakti, digdaya orang yang sangat dihormati dan disegani sebagaimana empu Tantular, empu Gandring dll ).
Sebagaimana kata “empat” menjadi per-empat-an, maka perempuan adalah tempat untuk mencari ke-EMPU-an.

Jika ingin menjadi orang yang mumpuni, digdaya, disegani dan dihormati, maka berbaktilah pada ibu, maka kamu akan mendapatkannya, sebab ibumu memiliki semuanya.
Hormati dan lindungi kaum perempuan, jangan pernah mempermainkan hati dan perasaan mereka karena mereka adalah kaum ibu juga yang memiliki nilai2 ke-EMPU-an.

Guru saya pernah mengajarkan “ Ibu adalah “Madrasah Kubro” atau Multiversitas alias sekolah yang agung. Sebab ibu adalah orang pertama mendidik dan mengajari kita sejak dari dalam kandungan tanpa hentinya, tanpa liburan.
Jika suatu bangsa akan hancur, maka akan dimulai dari kehancuran nilai2 dan moril kaum perempuan ( baca ibu ). Sebaliknya jika begitu.
Maka maju mundurnya suatu bangsa sangat ditentukan oleh seberapa teguh kaum perempuannya berpegang pada nilai2 ke per-empu-anannya.

Masyarakat jawa melindungi sang EMPU dengan memberikan mereka wilayah dalam benteng pertahanan atau markas besar kehidupan yg paling aman dari kemungkinan terkontaminasi oleh nilai2 yang kurang baik. dan memberi julukan sebagai “KANCA WINGKING”. Dalam pengertian lain (… wahai kehidupan yg keras dan licik …!! silahkan berhadapan dgn saya …!!! kata kaum pria di garis depan )

Seyogyanya kaum perempuan sangat berbahagia menempati markas besar, laksana seorang panglima atau jenderal, berbahagia menempati istana kehidupan laksana ratu atau permaisuri.
Bahwa benteng pertahanan kehidupan yang paling vital ( baca rumah tangga ) dipasrahkan kepada kaum perempuan, ini bukanlah hal sepele apalagi menyepelekan.
Dan kaum pria menempati garis depan kehidupan dengan bekerja memeras keringat, bermandikan hujan dan panas, menyusuri debu dan polusi kehidupan yang kotor.
( Sudah dicontohkan lebah pada manusia)
Ada hal yang harus di ingat, bahwa tidak pernah ada garis depan tanpa garis belakang. Bahwa garis depan dan belakang memiliki arti kesetaraan yang sama pentingnya dengan fungsi dan peranan yang berbeda.

Jika sebegitu besar peranan perempuan dalam pembangunan kehidupan bangsa ini, masihkah kaum perempuan ngotot utk menggantikan peranan dan fungsi kaum pria ?
Lantas memasrahkan generasi penerus untuk diasuh orang lain, disusui oleh sapi, disusui oleh beruang, disusui oleh kambing ???? dgn alasan emansipasi kah? Kesetaraan gender kah? Dgn alasan memenuhi kuota kursi legislatifkah ?
( Mgkn sifat2 sapi,kambing dan beruang telah banyak diwariskan kepada generasi bangsa ini melalui susunya )

Guru saya menafsirkan emansipasi yang dicetuskan Kartini adalah pencerdasan kaum perempuan. Sebagai Multiversitas alias Madarasah Kubro yang mendidik setiap anak bangsa, maka mereka harus smart, wise, welas asih, santun, penuh cinta dan kasih sayang, tanpa harus melepas fitrah, tugas dan tanggung jawabnya dalam benteng kehidupan ( baca rumah tangga ).
Karakter perempuan berikut fungsi dan peranan plus tanggungjawabnya tidak akan pernah bisa digantikan kaum pria.
Tapi juga harus diingat bahwa karakter pria, fungsi, peranan dan tanggung jawabnya juga tidak perlu digantikan perempuan, karena ke-EMPU-an mereka.
Nabi Muhammad SAW telah menempatkan penghormatan pada kaum perempuan 3x lebih utama dari kaum pria.
( Kalau ajaran yg mulia ini dijadikan acuan maka kesetaraan gender yg ingin dicapai akan membuat perempuan harus rela turun derajat kemulyaannya 3x agar sama dengan pria ….@.....#$%???!^*??!! )

Ibadah, wirid dan dzikir perempuan adalah ketulusan mengasuh mendidik anak dan melayani suaminya. Sikapnya kepada anak2nya adalah wirid, dandanannya adalah zdikir, senyumnya adalah ibadah, masakannya adalah butir2 kebaikan.
Kepintaran anak, kesuksesan seorang pria atau suami tidak bisa dipungkiri adalah karena kehebatan seorang perempuan sebagai ibu, atau sebagai istri.
Karena dalam sejarah seorang EMPU hidupnya hanya berkarya, menciptakan kebaikan.
( Sebaliknya belum pernah saya dengar EMPU terlibat gossip, debat kusir, berebut kursi ….dst ).
Per-EMPU-an dalam kehidupan adalah subject / pelaku bukan object, bukan komoditi yang bisa dieksplotasi dengan alasan ekonomi, social budaya, seni fotografi, branding.

Tidak keliru jika Margareth thacher menantang dunia “ jika punya sesuatu utk di kerjakan serahkan pada kaum perempuan “. Karena dari mereka telah banyak lahir putera terbaik kehidupan, mereka telah banyak melahirkan pemimpin dunia, pemeimpin bangsa, mereka telah banyak membentuk ilmuwan, teknokrat, budayawan, seniman, dan mereka telah banyak merubah kaum pria menjadi suami yang baik, bahkan mungkin menjadi pacar yang baik jika mereka belum menikah.

Terlepas dari berbagai tafsir tentang emansipasi yg di peringati pada hari Kartini, saya mendoakan “ semoga berbahagialah para ibu….berbahagialah wahai para perempuan….sebagai “kanca wingking” yang terhormat dan mulia…..!!

Selamat hari Kartini…..!!

Salam

( mohon maaf jika ada yg tidak berkenan, karena ini hanya lamunan kosong )


Note :

“Wahai kaum pria mari berbakti dan hormat pada ibu, juga hormat, melindungi dan menjaga kaumnya….. ….!!”
Dan karena kita adalah pria maka mari kita berwacana / berdiskusi karena itulah keahlian kita menurut Margareth thacher…….. Seperti slogan Genk Kobra 1% music, 99% wacana…… hahaha…..

posted by :


Genk Kobra "Group" on facebook

Genk Kobra interaktif on facebook

Genk Kobra's page on facebook



Wednesday, April 01, 2009

Milih Siji, Opo Milih Kabeh?



“Ya Ya Po” Oleh-Oleh

Ya Ya Po… Ya Ya Pa… Konco... Ingsun..
Adipatine Genk Kobra
Ya Ya Po… Ya Ya Pa.. Konco… Ingsun
Bingung arep milih opo
Ya Ya Po… Ya Ya Pa… Konco… Kabeh
Aku mbiyen rak wis kondho
Ya Ya Po… Ya Ya Pa… Konco… iki
Donyane tambah ra cetho

Jamane tambah aneh
Gambare tambah akeh
Milih siji opo milih kabeh

Sing gedhe soyo dumeh
Sing cilik tambah Nyeleneh
Paling enak golek oleh-oleh

Kelire reno-reno
Ono sing ora cetho
Ora seneng ora opo-opo

Gayane Beda-beda
Ojo kliru ndak gelo
Asal manteb, atine wis lego

Reff.
Jarene urip jaman saiki
Wong pinter malah podho ngapusi
Jare emas jebule wesi
Ra sah digagas. Timbang dadine loro ati

Jarene urip jaman saiki
Wong pinter malah podho ngapusi
Jare emas jebule wesi
Ra sah digagas. Timbang dadine loro ati


Terjemahan dlm Bahasa Indonesia

Ya Ya Po... Ya ya Pa... saya ini adipati Genk Kobra
Ya Ya Po... Ya ya Pa... saya bingung mau milih apa
Ya Ya Po... Ya ya Pa... dulu kan saya udah bilang
Ya Ya Po... Ya ya Pa... segalanya di Dunia jadi tambah tidak jelas juntrungnya

Jamannya tambah aneh
Gambarnya jadi tambah banyak
Milih satu, apa milih semua

Yang Besar, semakin seenaknya
Yang Kecil, semakin aneh-aneh aja
Paling enak, ya nyari enaknya aja buat kita (dapat dari mana-mana)

Warnanya semakin beraneka ragam
Ada yang tidak begitu jelas
Anda Tidak suka, juga tidak apa-apa

Gayanya berbeda-beda
Jangan sampai keliru memilih, agar gak menyesal nantinya
Tapi, Asal sudah Mantab di hati. lega resanya

Kata orang, Hidup di jaman sekarang
Manusia tambah pintar, malah jadi suka minteri dan menipu
Katanya Emas.... ternyata Besi

Gak usah difikirin aja... daripada sakit hati


Genk Kobra
Solo, Agustus 2003

Wednesday, March 04, 2009

5 TAHUN aku ngenteni


5 Tahun - Genk Kobra

Limang Tahun Aku Ngenteni
Ora ngerti, jebule mung diapusi
Kelingan dek jaman semono
Ora ngiro, Tresnamu mung sandiworo
Ora bakal tak lalekkake
Guyu lan tangismu, sing tok gawe-gawe
Gaweyanmu dolanan ati
Yen kuwalat, opo kowe ora wedi?

Lilo, lilo legowo atiku
Kabeh tak tampa
Mergo wis dadi lelaku
Nanging rasa gelo neng atiku
Mugo-mugo ojo nganti gawe tatu

Sanadyan lara neng njero ati
Ora bisa tak ungkapke ono ing lati
Ning aku ngerti bakale dadi
Dadi kahanan sing ra iso digelani

Sak jero-jerone isi bumi
Mesthi ono dasar, sing iso digoleki
Ning iki masalah sumur ati
Mung aku dhewe... Sing iso ngerti

Devale alera bande-bande
Banderata laa tarbalakata le ale
Devale averasta bandare
Chivastara bikantarale Holayate
______________________
Trailer Lagu "5 Tahun"
Genk Kobra Trial Album 2008
Merajut Nusantara

Tuesday, February 24, 2009

" PARI GOGO " Marem Siji, Marem Kabeh - Mukti Siji, Mukti Kabeh



Milih nganggo ati, yen kowe ra ngerti, Ndak ngisin-isini
Yuk dipikir dhisik, nganggo ati resik, ben hasile apik

Ojo podho nekat, kancane sak brayat, mestine sepakat
Ojo sok Tukaran, rumongso menangan, ngrusakke tatanan

Ojo mung di awang, mesthine di sawang, kiwo tengen imbang
Mbok sing iso ngukur, ojo sok diawur, dadi ajur mumur

Reff :
Marem siji, marem sak kabehe
Mukti siji, mukti sak kancane
Marem siji, marem sak kabehe
Kabeh mesthi ono gunane


Bridge.
Uwoh Klopo, Uwoh Blimbing
Siji roto siji miring, Pari Gogo, Sego aking

Yen wis dadine temoto, Linggih jejer dadi podho
Mlakune iso sak iring


recorded September 2007
GENK KOBRA Trial Album Merajut Nusantara

Tuesday, January 27, 2009

Jadi Ingat Lagu "JAMAN AKHIR"


JAMAN AKHIR

Jaman wis Akhir… Jaman wis akhir, Bumine Goyang
Jaman wis Akhir… Jaman wis akhir, Bumine Goyang
Akale Njungkir.. Akale Njungkir, Negarane Goncang

Wolak walik ing jaman saiki
Akeh uwong edan, dianggep Kiai
Soyo Edan sing dho urip bengi
Samsoyo mini, jarene seni

Pancen aneh, polahe menungso
Akeh dalan padhang, pilih jalan sunyi
Donya nyoto dho wegah ngugemi
Pilih dho mikir donya memedi

Jaman wis Akhir… Jaman wis akhir, Bumine Goyang
Jaman wis Akhir… Jaman wis akhir, Bumine Goyang
Akale Njungkir.. Akale Njungkir, pikirane nglambrang

Dlm versi Indonesia :

Wolak walike jaman saiki
Banyak Orang Gila, dianggap Kiai
Makin gila, semakin menjadi,
Bertambah Mini, Katanya Seni

Emang aneh, ulah manusia
Banyak Jalan Terang, Pilih Jalan Sunyi
Dunia Nyata, pada nggak peduli
Malah mikirin dunia Memedi

(Genk Kobra - Album Sithik Eding 2005)

Ingat syair itu, saya jadi tertawa sendiri.
Aneh...
Apa memang harus begini jalannya....???

Sebelumnya saya ingin mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek kepada sedulur-sedulur GK dimanapun Panjenengan berada.

Ada cerita dikit dari saya, kejadian kemaren sore di Bunker Gen-K.

Tahun ini, kata sedulur saya Lho, ber-Shio Kerbau.
Sedulur saya juga memberitahu saya bahwa Kerbau itu suka berkubang dan kuat untuk membajak. lalu diapun bertanya " Enaknya Tahun ini kita ngapain ya Mas???, opo melu mbajak wae yo???"

Tak Jawab sak enakku to. " ya sana ikut-ikutan jadi kerbau aja... di tempat saya ada kerbau yang hebat & sukses lho, namanya Slamet, gelarnya Kyai Lagi."

Sambil klecam-klecem pringisan sedulur saya bilang : "dasar sampeyan itu... dijak ngomong tenanan masalah usaha kok malah guyon. Kalo aku ikut jadi Kerbau, tak sundang sampeyan pake tandukku. he he he".

"Lha dalah.... lha udah jadi Kerbau malah medeni dan neror orang lain. Mbok kalau udah jadi Kerbau, ya trus mbantu petani mbajak sawah gitu lho... kamu pasti kebanyakan nonton Dunia Lain ya, makanya jadi suka meden-medeni orang. Mbok jadi orang itu jangan suka nakut-nakutin orang." sahut saya.

sambil garuk-garuk kepala dia bilang : "ah embuh mas... saya tak nerusin ngecat triplek lagi aja" sambil ngeloyor sedulur saya itu masih sempat nyaut rokok di meja saya.

"Nah gitu... ngrampungin kerjaan kan lebih baik, daripada mikir Kebo. he he he sambil ngrokok yo ora opo-opo, mumpung belum dilarang merokok lho".

Tak omongin begitu, dia denger nggak yaa?? lha wong dia udah asyik ngecat triplek sambil pake walkman.

Seneng tenan aku, He He He

Je. Elysanto