Wednesday, December 13, 2006

Fenomena Maraknya Mini Video Cabul dalam Teknologi Seluler berbasis 3G Multimedia – Ancaman dan Harapan.

Fenomena Maraknya Mini Video Cabul dalam Teknologi Seluler berbasis 3G Multimedia – Ancaman dan Harapan.
- Sony set-

Disampaikan pada tanggal 8 Desember 2006 – Kampus UPN Veteran

Selamat datang di era informasi bebas hambatan dan kecepatan tinggi! Era Mobile Seluler, ketika Handphone menjadi perangkat wajib dan perangkat entertainment para penggunanya. Data statistic menunjukkan tidak kurang dari 3 juta manusia Indonesia sekarang sudah menggunakan Handphone sebagai alat komunikasinya. 1/3nya telah menggunakan handphone keluaran terbaru yang menggabungkan kemampuan fotografi dan videografi (data dari majalah Seluler Indonesia).

Maka tumbuhlah sebuah komunitas baru, para pemakai handphone yang menggunakan fungsi lain, lebih dari sekedar untuk menelpon dan berkirim pesan. Kini mereka menjadi pemakai, penikmat dan pelaku pembuatan tayangan audio visual dengan menggunakan handset terkini.

Tumbuh berkembangnya teknologi handphone mempermudah setiap orang untuk mengekspresikan rasa seni dan eksplorasi peralatan audio visual yang murah meriah, ringan dan instant. Setiap pemakai HP, mendadak ikut serta berkarya apa saja atas nama seni instant. Membuat berbagai macam dokumentasi, memotret apa saja hingga kecenderungan untuk hal-hal lain yang kadang menyimpang.

Teknologi yang tertanam dalam peralatan telepon sebenarnya terbagi menjadi beberapa tingkatan pemrosesan data dengan sandi G-Technology. Diantaranya adalah

1. Zero G : Adalah teknologi Mobile seluler generasi awal yang menggunakan basis kabel dan peralatan terminal yang saling terhubung. Contoh dari teknologi ini adalah telepon kabel, PTT dsb.
2. 1G : Adalah awal lahirnya teknologi seluler yang menggunakan teknologi AMPS. Di Indonesia dikenal dengan kode 082. Menggunakan frekwensi radio dan mempunyai kendala distorsi sinyal akibat penghalang berupa gedung dan bangunan-bangunan beton.
3. 2G : Adalah teknologi yang masih diadopsi sejak tahun 1997. Dengan dikeluarkannya standar GSM dan CDMA sebagai penyempurna teknologi AMPS. Di teknologi ini, sudah bisa menggunakan standar pengiriman data lewat jaringan seluler berbasiskan Text. Lalu muncullah teknologi WAP untuk mendukung teknologi GSM tersambung dengan jaringan Internet. Era ini menandai lahirnya teknologi SMS yang menjadi booming hingga hari ini.
4. 2.5G : Ditandai dengan lahirnya fitur GPRS, sebuah tools yang ditambah pada peralatan handset untuk mengakses Internet lebih cepat. Fitur ini muncul tahun 2000 dan menjadi primadona para pelaku pengakses data GPRS-Internet hingga hari ini. Fitur pertama yang disediakan adalah berkembangnya fasilitas MMS (Multimedia Messaging Service) dan tipe file gambar dan video generasi awal sudah dapat dikirim melalui layanan ini.
5. 3G : Adalah teknologi yang baru bisa dinikmati di Indonesia pada tahun 2006. Digunakan untuk lalulintas data kecepatan tinggi dengan jumlah kilobyte yang cukup besar seperti VIDEO, Music, Email. Gambar dan file-file multimedia. 3G menjadi fenomena baru, ketika fasilitas Audio Visual (Videografi) menjadi sebuah standar baru pada peralatan handphone.




3G dan Fenomena terkini.

Di Indonesia, 3G adalah generasi ke 3 yang menandai era komunikasi audio visual via peralatan handphone. Teknologi ini baru saja diperkenalkan oleh 3 operator besar seperti Telkomsel, Indosat dan Excelcomindo. Diawali dengan meledaknya bisnis multimedia berbasis handphone yang menawarkan mobile content seperti Ringtone, Wallpaper, Video, music MP3 dan pernak-pernik game seluler. Nilai bisnis yang diperebutkan untuk pasar ini sekitar 100 milyar per tahun (sumber data riset internet) untuk periode 2004-2006. Data tersebut adalah data mobile content yang dihitung secara resmi lewat proses downloadable mobile content via saluran internet dan nomor-nomor berbayar. Bisnis ini sangat menggiurkan, contoh kasus, grup Musik Samsons, menangguk royalty bersih sekitar Rp. 150 juta, dari bisnis Ring Back Tone pertahun 2006. Angka ini terus bertambah karena semakin banyak pemakai Handphone yang mulai menyukai layanan RBT yang menjadi fasilitas standar operator seluler.

Data di atas, belum termasuk bisnis mobile content yang disebarkan kios-kios handphone di seluruh Indonesia. Ada yang legal adapula yang resmi. Dan estimasi nilai bisnis yang tidak terpantau dari penyebaran via kios-kios HP sekitar 150-200 milyar per tahun (karena menggabungkan unsur pembajakan illegal).

Ladang pekerjaan baru dan fenomena bisnis Handphone era 3G menjadi sebuah wacana dunia bisnis baru. Namun seiring dengan meledaknya bisnis virtual ini, berkembang pula sebuah fenomena penyimpangan penggunaan teknologi Handphone yang sangat dahsyat dan mendebarkan….

Fenomena Mini Video Cabul !

Dimulai pada tahun 2004, ketika rekaman aktifitas sex sepasang mahasiswa Trisakti disebarkan via handphone dengan teknologi Bluetooth dan GPRS. Maka sejak saat itu, bermunculan ratusan mini video cabul yang beredar lewat peralatan handphone dengan fasilitas multimedia dan 3G. Tidak kurang dari 500 rekaman aktifitas sex dan pornografi terekam dan tersebar di jutaan handphone di Indonesia hingga akhir 2006. Sebuah fenomena yang menggemparkan terjadi ketika ditengarai, tidak hanya mahasiswa, bahkan siswa-siswi SMA di beberapa daerah di pulau Jawa terekspos aktifitas sexnya akibat keisengan mereka merekam adegan-adegan pribadi yang sebenarnya tidak boleh dipertontonkan di muka umum.

Tidak hanya dunia pendidikan, kasus mini video cabul menyentuh sendi-sendi SARA. Ketika tahun 2005, beredar rekaman video Ragliana Sofiana, seorang siswa SMU di Jember lengkap dengan atribut jilbab, melakukan aktifitas hubungan sex dengan pacarnya. Rekaman tersebut membuat heboh dunia pendidikan dan kaum agamawan yang merasa miris melihat symbol-simbol agama dicampuradukkan dalam tayangan pornografi.

Dibeberapa universitas dan perguruan tinggi, fenomena Mini Video Cabul menjadi sebuah ‘trend’. Banyak sekali kasus-kasus rekaman aktifitas sexual para mahasiswa perguruan-perguruan tinggi terkenal di pulau Jawa tersebar dan menjadi bahan koleksi para pengguna HP 3G Multimedia. Maka tidak heran bila beredar isu bahwa Para Mahasiswa Perguruan Tinggi di Indonesia menduduki peringkat teratas sebagai pembuat Mini Video Cabul terbanyak.

Di kalangan Profesional dan Pegawai negeri, juga terjadi kasus penyebaran rekaman video klip porno. Dari sekedar adegan voyeurism hingga rekaman selingkuh antar pejabat. Kasus peredaran mini video cabul seorang bupati dan seorang staffnya di daerah jawa tengah adalah gambaran betapa teknologi video dan 3G Multimedia disalahgunakan dan menjadi senjata makan tuan. Tersebarnya rekaman mini video cabul secara teknis dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Pertukaran data lewat teknologi GPRS : GPRS pada handphone adalah salah satu fasilitas untuk dapat terhubung di Internet. Biasanya, pengguna teknologi ini sangat mengerti bagaimana menggunakan hpnya untuk melakukan konektifitas dengan internet. Para pengguna sudah terbiasa melakukan pengiriman email. Dan biasanya, file-file mini video cabul yang terekam dalam database HP pengguna, dikirimkan ke Internet lewat saluran Email.
2. Pertukaran data lewat Bluetooth : Bluetooth adalah sebuah fasilitas baru yang ditanam pada HP untuk melakukan pertukaran data jarak pendek. Setiap pengguna HP terbiasa saling menukar file multimedia lewat teknologi ini, karena tidak dikenakan biaya apapun. Beda dengan GPRS yang dikenakan biaya per byte terkirim.
3. Pertukaran Data karena tukar-menukar Memory Card : Biasanya para pengguna HP sering memindahkan data-data mereka yang sudah penuh ke media lain seperti Hardisk dan sebagainya. Namun adapula pengguna yang selalu melepas Memory Cardnya untuk di”cuci-cetak” lewat kios-kios foto multimedia atau sekedar mengupgrade mobile content mereka. Nah celakanya, bila tidak berhati-hati, kadang data-data rahasia pada memory card anda di curi justru oleh operator Kios foto Multimedia.
4. Pertukaran Data karena HP hilang atau dicuri : Maka berhati-hatilah anda jangan sampai HP dan data-data yang tersimpan didalamnya di curi orang.

Mengapa Membuat Video Cabul?

Dari 500 file Mini Video Cabul yang tersebar di Internet, kita dapat memilah bermacam-macam tipe tayangan video cabul yang telah dibuat di Indonesia. Dari sisi pembuat tayangan ditemukan beberapa kategori para pembuat, pelaku dan ‘aktor’ yang di rekam.
1. Sepasang Anak muda yang sedang berpacaran : Mini video cabul yang melibatkan sepasang anak muda yang sedang memadu cinta adalah rekaman terbanyak yang dijumpai di Internet. Sekitar 300 file yang sempat diteliti menampilkan adegan sex antar pasangan-pasangan muda SMA hingga mahasiswa. Biasanya cara perekaman gambar dilakukan dengan cara sukarela, antar pasangan sengaja atau tidak, sering menyebutkan kata-kata rayuan bagi pasangannya.
2. Pasangan Selingkuh : Pasangan ini sebenarnya sulit dideteksi, namun analisa dari sound, dialog dan tehnik perekaman gambar dapat memberikan kita keterangan bahwa pasangan yang sedang terekam adegannya adalah pasangan-pasangan selingkuh.
3. Sex Party : Jenis tayangan ini hanya sekitar 10% dari total file yang berhasil dianalisa. Biasanya melibatkan wanita tuna susila dan para hidung belang yang gemar melakukan sex party bersama-sama.
4. Crime & Perkosaan : Video jenis ini lebih sedikit, pelakunya dipastikan laki-laki yang tega mengabadikan adegan perkosaan terhadap korban lawan jenisnya.
5. Homo Sexual dan Lesbian : Hanya ada 3 jenis tayangan homo dan lesbian Indonesia yang tersebar di Internet. Tetapi tidak menutup kemungkinan akan bertambah dalam kuantitas yang mengagetkan.

Fenomena Mini Video Cabul terbaru adalah rekaman adegan sex antara Maria Eva (Bendahara AMPI) dan YZ (kepala seksi kerohanian DPP Golkar – Anggota DPR). Maka runtuhlah sekat-sekat etika dan moral. Rekaman ini mencapai rekor penyebaran terbesar hingga saat ini. Dari data di Internet, tidak kurang dari 600 ribu pemakai Internet di Indonesia telah mendownload file 3GP rekaman ini dari situs-situs penyedia rekaman cabul. Sedangkan penyebaran melalui Handphone diperkirakan telah mencapai 200 ribu pemakai handphone dengan menggunakan saluran Bluetooth, 3G, GPRS dan saluran manual seperti pengcopyan file lewat kios-kios layanan HP.

Ditaksir, minimal sekitar Rp. 3 milyar telah menguap untuk kegiatan ini (3.000.000.000 = Rp. 5000 sewa internet 1 jam x 600 ribu orang pendownload dari internet). Angka ini terus bertambah setiap hari. Menurut situs http://www.fastdrive.com, setiap hari 10.000 pengguna Internet di Indonesia mendownload file ini dari server mereka. Sedangkan menurut search Engine Yahoo dan Google, tidak kurang 50.000 pengakses internet Indonesia setiap hari mencari kata kunci : Maria Eva!

Nilai uang yang berputar hanya untuk aktifitas download file di Internet semakin berlipat bila berbicara dalam level dunia. Tidak hanya orang Indonesia saja yang tertarik mengkoleksi file-file Mini Video Cabul buatan Indonesia, bahkan situs-situs Sex berbayar di Amerika Serikat dan Eropa telah melakukan link kerja sama dan melibatkan jutaan orang customer mereka di seluruh dunia untuk mengkoleksi file-file blue film buatan anak negeri. Total estimasi, sekitar 1 juta orang perhari dari berbagai penjuru dunia melakukan aktifitas : mendownload file-file Mini Video Cabul Indonesia. Dan rata-rata, sebuah file yang menjadi favorit akan dirating sangat tinggi dan dapat bertahan selama 30 hari sebagai “The Most Wanted File”. Artinya, rata-rata file Mini Video Cabul terbaik buatan Indonesia akan tersebar secara otomatis paling sedikit ke 30 juta pengakses internet di seluruh dunia. Memecahkan rekor movie Box Record tradisional yang digunakan jaringan Hollywood lewat teater-teater sinemanya.

Bangga?

Maka ketakutan akan semakin banyak dan semakin meluasnya kasus-kasus penyalahgunaan teknologi menjadi kenyataan pahit. Semakin tingginya jumlah para pengguna Handphone di Indonesia tidak dibarengi dengan kesadaran moral dan etika untuk tidak menyalahgunakan teknologi sebagai alat untuk membuat tayangan pornografi. Rata-rata para penyalahguna teknologi ini menjelaskan berbagai motivasi mengapa mereka membuat tayangan porno adalah sebagai berikut :

1. Iseng : Pola ini paling banyak terjadi disetiap rekaman Mini Video Cabul. Mulanya seolah hanya sebuah permainan, keisengan semata untuk saling mengabadikan aktifitas mesra. Mereka para pelaku tidak menyadari bahaya yang akan terjadi bila perbuatan mereka terekspos ke umum.
2. Ceroboh : Beberapa file 3GP di internet yang menggambarkan aktifitas cabul merekam adegan-adegan sex yang dibuat dengan tidak sengaja. Akibat salah pencet tombol HP atau kekeliruan melakukan perekaman.
3. Crime : Voyeurism, pemaksaan, pencabulan sengaja. Biasanya digunakan orang ke tiga yang sengaja melakukan perekaman aktifitas sex para pasangan muda. Mereka mengintip, memaksa bahkan ada yang menjebak untuk mendapatkan angle shot yang mereka inginkan. Para wanita dan remaja putri adalah korban paling rentan. Banyak yang dijebak pasangannya yang sebenarnya ingin mempermalukan sang wanita dan memerasnya lewat tayangan porno yang berhasil dibuat.
4. Bisnis : Beberapa pelaku film blue Intenational ditengarai sudah mendirikan studio-studio cabul dibeberapa kota besar di Indonesia. Di Bali, ditemukan bukti bahwa VIVID Interactive, perusahaan film Blue terbesar di Dunia telah membuka studio syuting disana. Perusahaan ini merambah ke jalur mobile content sebagai lini usaha mereka. Dan celakanya, mereka menggandeng mitra local sebagai film creator, co produser dan Aktor-aktrisnya.

Crime dan Voyeurism

Efek negative dari tayangan mini video cabul merambah ke bidang criminal. Di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang bahkan Yogyakarta telah berkembang pola pembuatan tayangan cabul dengan cara mencuri gambar. Kasus Video casting sabun yang melibatkan artis tenar dan dilakukan oleh seorang fotografer dengan menempatkan kamera tersembunyi di ruang ganti, adalah sebuah awal dari ribuan gerakan pencurian gambar amatir yang dilakukan para pelaku kejahatan.
Toilet-toilet umum wanita menjadi tempat yang paling ditakuti saat ini, karena banyak pelaku menempatkan kamera-kamera tersembunyi untuk merekam berbagai macam adegan.

Dibeberapa hotel besar di Jakarta, juga tidak luput dari jamahan para pembuat film blue criminal. Mereka sering melakukan booking kamar disebelah calon korban (artis, orang terkenal). Mereka menggunakan berbagai macam cara untuk mendapatkan berbagai macam gambar video target korbannya dengan cara tersembunyi. Maka, berhat-hatilah bagi wanita baik-baik yang sering menggunakan toilet umum dan kamar hotel. Karena anda akan dieksploitasi habis-habisan tanpa Anda pernah tahu bahwa diri Anda adalah target korban.

Mini Video Cabul : Penyimpangan penggunaan teknologi media komunikasi, masa kini dan masa depan.

Suram dan mengkhawatirkan! Mungkin adalah kata yang tepat menggambarkan kondisi ini di masa depan. Diprediksi, angka pertumbuhan produksi mini video cabul akan naik 10 kali lipat dalam 1-5 tahun ke depan. Harga Handset Handphone yang semakin murah, sekat-sekat moral etika yang semakin tipis, kegilaan para pelaku yang tidak atau sengaja melakuan perekaman, kriminalitas dan bisnis film blue adalah factor yang akan menjadi wacana yang menggoncang kita setiap hari.

Layanan 3G akan berkembang biak semakin liar. Akan lahir TV 3G yang dibuat para pembuat film rumahan. Akan lahir stasiun TV illegal lewat saluran 3G yang menyiarkan berbagai tayangan pornografi di Indonesia. Dan layaknya Internet, 3G sangat sukar untuk disensor dan dibatasi.

Industri sex yang melibatkan audio visual akan menjamur. Ribuan file mini Video Cabul akan menjadi santapan sehari-hari yang akan mengunjungi Handphone-handphone kita. Kita akan semakin terjerat dan kecanduan untuk mengkonsumsi tayangan tersebut. Tidak ada cara untuk lari dan bersembunyi, kecuali kita membuang handset kita yang berteknologi tinggi dan menukarnya dengan Teknologi 1G.

Pesimis?

Saya sering berdebar-debar jika melihat sepasang muda-muda sedang berpacaran asyik saling mengabadikan masa percintaan mereka dengan menggunakan HP. Pertanyaan saya semakin nakal, apa yang mereka lakukan kemudian? Apakah mereka merekam ciuman pertama mereka? Lalu setelah itu mereka akan merekam pelukan mesra mereka? Setelah itu? Ciuman Mesra? Adegan-adegan dewasa? Atau segala hal yang seharusnya tidak boleh di dokumentasikan?

Teknologi adalah hal yang membantu kita untuk hidup lebih baik. Namun ketika teknologi menjadi candu dan menjadi “tuan atas segala pikiran kita”, maka penggunanya akan menjadi korban. Selamatkan diri Anda dari bahaya teknologi, jangan pernah telanjang di depan kamera handphone anda, jangan membuat tayangan cabul, jangan pernah terbujuk atau membujuk pasangan Anda untuk membuat tayangan cabul. Ingatlah, bahwa sekali Anda melakukan, Anda akan menjadi korban seumur hidup. Semoga masa depan kita lebih baik dari hari sekarang. Semoga.

Sony Set.
Sutradara dan Penulis Skenario
Pemerhati dunia komunikasi mobile dan internet. Penulis buku computer, fiksi, scenario dan non fiksi. Sedang menyiapkan buku “Fenomena Mini Video Cabul di Indonesia”
Cell : 0818 936 046
Blog : http://javaholic.wordpress.com

Tuesday, November 21, 2006

Genk Kobra manggung


Pentas Genk Kobra malam minggu tgl. 18 Nov. 2006 di Taman Kuliner Condongcatur, tepatnya di depan kantor MSC INDOSAT Jogja akhirnya benar-benar menjadi ajang silaturahim antar komunitas Javaholic.
Pentas musik yang sederhana, Pesta yang sesungguhnya dari Jama’ah Kubro, ketika batas-batas diruntuhkan dengan berbagi ruang (Sithik Eding) dengan sesama, membuat hati saya dan semua teman-teman di GEN-K sangat bahagia, hingga tanpa terasa linang air mata membasahi pipi dengan segenap kebanggaan dan rasa syukur kepada Allah SWT sekaligus menghapus semua rasa letih ini.





Tiada lagi batasan umur, batasan etnis, batasan agama, batasan status social, batasan profesi, hingga batas Panggung-pun mampu diruntuhkan tanpa harus kehilangan identitas pribadi masing-masing, dengan bergembira bersama-sama diatas panggung.




Dari warga sekitar Taman Kuliner dan Indosat Condongcatur, hingga mereka yang sengaja nglurug ke Jogja dari GK Solo Community (remaja-remaja kampung dan kampus dari Solo & Klaten), Komunitas GK Korem Warastratama Solo, Komunitas GK Kandang Menjangan, GK Jogja Community (remaja-remaja kampung dari Jogja), Komunitas Diffable Jogja, Komunitas Pengajian Anak Jogja, Komunitas Kulonprogo, Komunitas FMC Indosat dan sedulur-sedulur saya dari Kudus, Rembang, Malang dll dapat berkumpul kembali untuk bersama-sama refreshing di ajang ini.

………………………. Matur nuwun semuanya, hanya itu yang mampu kami ucapkan....

Je. Elysanto

Monday, November 20, 2006

Ketika rasa bangga itu dipertanyakan [dari blog dan milis sebelah]

Anda orang Indonesia ?
Masih tinggal di Indonesia ?
Di Jakarta?
Ke kantor naik bis umpel-umpelan?
Lalu lintas macet?
Pernah Naik kereta super ekonomi ke Yogya or Surabaya ?
Pernah kebajiran?
Pernah dipalakin di bus sama gerombolan preman?

Ok, sekarang saya serius.

Kalau Ada yang bertanya: apa sih yang bisa dibanggakan for being Indonesian?
Maka jawaban saya adalah : Kita.

Kita harus bangga karena kita orang Indonesia Bisa dan Biasa ! hidup susah!!!
Becanda lagi nih?

Nggak, saya Serius!! Saya nggak boong.
Kalau saya boong biarkan Tuhan memberikan cobaan yang berat pada saya (red :
katanya harta yang berlimpah merupakan cobaan yang berat). Kemampuan untuk
hidup susah (saya sebut aja "survival ability" ya) tidak dimiliki
orang-orang yang lama hidup di negara-negara mapan.

Boss saya (orang India ) pernah cerita: suatu ketika teman-nya-sebut saja
Sarukh dan keluarganya -pamit pada boss saya pulang ke negara asalnya India
yang murah meriah untuk menikmati pensiun dini, setelah 15 tahun kerja di
Singapore . Eeeeeee? ... belum satu tahun pamitan pulang ke India ? si Sarukh
sudah balik lagi ke Singapore , dan kali ini minta bantuan Boss saya untuk
dicariin kerjaan lagi di Singapore .

What happened? Tanya boss saya.

Sarukh bercerita, setelah pulang ke India , anak remajanya yang dibesarkan di
Singapore menjadi rada-rada stress dan menjadi pasien tetap psikiater di
sana . Selidik-punya selidik agaknya hal itu disebabkan karena Anaknya Sarukh
tidak bisa menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan dari kondisi yang
sangat mapan ( Singapore ) ke kondisi yang sebaliknya ( India ).

Jadi, dalam hal ini, anak si Sarukh yang sudah biasa hidup dalam kemapanan
tidak punya "kemampuan bertahan waras" untuk hidup di negara yang belum
mapan. Demi kebaikan anaknya, akhirnya si Sarukh memutuskan menunda pensiun
dini-nya dan kembali kerja di Singapore . Kalau kita-kita yang sudah biasa
hidup susah di Jakarta , pindah or berkunjung ke India sih nggak ada
masalah.

Saya jadi ingat, 2 tahun lalu ketika saya dan rekan-2 kerja saya berkunjung
ke India , boss saya wanti-wanti untuk: bawa obat sakit perut, dan selama di
India hanya minum-minuman dari botol/kaleng. Kalau ke restoran local jangan
sekali-kali minum air putih yang disediakan dari dari Teko/ceret di restoran
tersbut, karena Kebersihan Airnya tidak terjamin, dan biasanya perut orang
asing tidak siap untuk itu; begitu nasehat boss saya.

Pada waktu itu satu rombongan yang berangkat ke India terdiri dari 5 orang.
Satu orang Jepang, dua orang Singapore dan dua orang Indonesia (termasuk
saya baru sebulan kerja di Singapore ).
Dalam 2 minggu kunjungan ke India, kolega dari Singapore dan Jepang langsung
menderita diare di Minggu pertama ke India, diselidiki, kemungkinan
penyebabnya adalah mereka pernah memesan kopi atau teh di restoran local
pada saat makan siang (yang tentunya tidak dari botol), Sementara si orang
Jepang, walaupun secara ketat dia hanya minum-minuman botol atau kaleng
selama makan di restoran-restoran lokal, terkena diare diduga karena si
orang jepang ini menggunakan air keran dari hotel untuk berkumur-kumur
selama sikat gigi. Sedangkan saya dan satu orang rekan lagi dari Indonesia ,
sehat walafiat tidak menderita suatu apapun selama di sana (mungkin karena
di Indoneisa, sudah terbiasa jajan es dipinggir jalan yang mungkin airnya
tidak lebih bersih dari air di restoran-restoran India )

What is the moral of the story?

Kita harus bangga karena Kita bisa lebih baik dari orang Jepang dan
Singapore !!! ! (at least, dalam hal ketahanan perut).

Cerita lainnya lagi, bulan lalu saya di kirim kantor (yang base-nya di
Singapore ) untuk mengikuti sebuah workshop di Rio de Janeiro Brazil . Total
waktu trempuh saya dari Singapore ke hotel saya di Rio de Janeiro Brazil
adalah 36 jam (termasuk 5 jam transit di Eropa). Sebenarnya, dari Singapore
ke Brazil , jalur yang paling umum dan cepat adalah ke arah Timur, transit
di Amerika, terus ke Brazil . Dengan jalur ini saya perkirakan, dalam 26-30
Jam saya sudah bisa mencapai Brazil . Cuma, karena saya orang Indonesia ,
untuk transit di Amerika pun saya butuh apply VISA Amerika, yang mana proses
aplikasi visa tersebut memerlukan waktu sedikitnya 2 minggu. Padahal, saya
tidak punya waktu sebanyak itu. Alhasil, yah begitulah, saya harus memilih
rute yang sebaliknya, mengeliling belahan bumi bagian barat, transit di
Amsterdam , dengan waktu tempuhnya 6- 10 jam lebih lama. Jadinya, cukup
melelahkan, tapi nggak apa-apa, namanya juga orang
Indonesia , harus terbiasa dengan hal-hal yang susah-susah.

Saya sampai di hotel di Rio , hari minggu jam 11 Malam. Dan keesokan paginya
saya langsung mengikuti workshop di sana . Walaupun masih terasa lelah, saya
tetap berusaha untuk terlibat aktif dalam workshop pagi itu, dengan
mengajukan pertanyaan atau memberi masukan atas pertanyaan peserta lainnya.
Pada saat istirahat, saya sempat berbincang-bincang dengan kolega-kolega
dari Jerman peserta workshop itu. Beberapa dari mereka mengeluh kecapaian
dan menderita "jet lag", karena mereka telah menempuh 12 jam perjalanan dari
Jerman, dan baru saja tiba di Brazil hari minggu siang, sehingga belum cukup
waktu istirahat untuk adaptasi Jet lag, begitu keluh mereka.

Lalu, saya berkata pada mereka, bahwa sebenarnya mereka lebih beruntung dari
saya, karena saya harus menempuh 36 jam perjalanan dari Singapore, dan baru
tiba di hotel pukul sebelas malem, kurang dari 12 jam sebelum workshop
dimulai. Mereka tertegun, salah seorang dari mereka bertanya pada saya:
"Tapi kamu naik pesawat, di kelas Bisnis khan?"
"Tidak, jatah saya Cuma kelas ekonomi", jawab saya lagi. Mereka terlihat
semakin terkagum-kagum (atau kasihan?), dan salah seorang dari mereka
memuji.
"Its very impressive, you guys Singaporean are really-really hard workers"
"I'm not Singaporean, I'm Indonesian working in Singapore " jawab saya
dengan bangga.

Agaknya, hari itu saya menjadi cukup terkenal di kalangan kolega dari
Jerman, hanya karena terbang selama 36 jam dari Singapore 12 jam sebelumnya
dan masih bisa secara aktif mengikuti workshop tersebut. Saya tahu kalau
saya menjadi pembicaraan mereka , karena sewaktu makan malam, kolega dari
jerman lainnya - yang saya tidak pernah ceritakan mengenai perjalanan saya
dari Singapore bertanya pada saya tips and trick supaya bisa tetap segar
setelah menempuh perjalanan begitu lama (ini berarti dia mendapatkan cerita
saya dari kolega jerman lainnya).

Saya bingung jawabnya. Ingin sekali saya menjawab: "Berlatihlah dengan naik
kereta api super ekonomi dari Jakarta ke Surabaya di saat-saat mendekati
hari lebaran. Kalau Anda terbiasa dengan alat transportasi ini- di mana
tidak hanya species "Homo Sapiens" yang bisa menjadi penumpangnya , dan di
tambah lagi waktu tempuhnya yang lama sekali karena hampir di setiap
setasion harus berhenti, maka Anda akan bisa menaklukkan semua alat
transportasi terbang apapun yang di muka bumi ini".

Namun, saya urungkan memberi jawaban di atas, karena saya khawatir dia tidak
akan mengerti atas apa yang saya jelaskan, dan saya yakin mereka tidak bisa
"survive" dengan alat transportasi ini, yang fasilitasnya tentu jauh dari
kelas Bisnis pesawat terbang (Note: kolega saya dari jerman, otomatis
mendapat fasilitas kelas bisnis di pesawat apabila waktu tempuhnya
lebih dari 10 jam).

Seminggu, setelah saya pulang dari Workshop di Brazil, entah karena
terkagum-kagum dengan "kemampuan hidup susah" (dari sudut pandang mereka)
yang saya miliki, atau karena alasan lainnya, kolega saya dari Jerman yang
saya temui di Brazil, menghubungi atasan saya yang intinya meminta saya
untuk ditugaskan ke Jerman, membantu project yang saat ini sedang berjalan
di sana.

Alhasil, bulan September - November saya akan bergabung dengan kolega-kolega
di Jerman menyelesaikan project di sana . Cukup membanggakan, karena, kata
boss saya, ini kali pertama "Kantor Pusat" meminta bantuan dari kantor
cabang untuk mensupport project yang sedang mereka kerjakan di kantor pusat.

Jadi setelah membaca tulisan ini, saya harap pembaca sekalian punya alasan
semakin bangga menjadi orang Indonesia ..

Kalau anda lagi di luar negeri dan ditanya "Anda dari mana?"

Jawablah dengan bangga:

Ya, Saya dari Indonesia ,
Negara yang lagi susah,
Saya juga hidupnya susah
Tapi saya bisa "survive", Dan saya bangga karenanya!!!
Any Problem???

Sekali Merdeka tetap Merdeka!

[tulisan ini hasil karya orang lain, siapa saja di luar dunia cyber sana. saya mencoba menguploadnya ke blog ini supaya bisa jadi bahan wacana bebarengan]

Tuesday, November 14, 2006

Genk Kobra Pentas Lagi








Setahun sudah Genk Kobra tidak naik panggung dan bernyanyi bersama dengan semua komunitas, setahun bergelut dengan berbagai kegiatan GEN-K yang sangat menyita waktu dan fikiran namun kami sangat menikmatinya. hingga tiba rindu saya untuk berkumpul bersama saudara-saudara dan komunitas-komunitas genk kobra.

Tanggal 18 November 2006 (Malam Minggu jam 20.00 WIB)di Taman Kuliner Jogja menjadi awal pementasan Genk Kobra kembali.

Terima Kasih pada teman-teman yang telah mendukung kita selama ini dan Insya Allah akan datang ke Jogja, yaitu :

Komunitas GK Korem Warastratama Solo
Komunitas GK Kopasus Kandang Menjangan
Komunitas GK Paskhas
Komunitas GK UNS Solo
Komunitas GK Solo community (Tipes, Serengan, Kenthingan, Dawung,)
Komunitas GK Sukoharjo
Komunitas GK Sragen
Komunitas GK Klaten
Komunitas GK Jogja (Madukismo, Concat, Banguntapan, Serangan)
Komunitas FRONTLINERS INDOSAT

Pementasan ini dalam rangka launching Taman Kuliner

INDOSAT FRONTLINER’S PARADE #1 di TAMAN KULINER Condongcatur., tepatnya Terminal Concat ke Barat, depan Indosat.
.
Acara ini dimulai tanggal 16 Nov.-19 Nov 2006. dari jam 14.00 – 22.30 WIB.
Bazaar Makanan 14.00 – 21.00 WIB
Penampilan Kesenian Daerah 15.30 – 17.00 WIB
Parade Band 19.00 – 23.00 WIB

Selain Genk Kobra, akan tampil pula : Thousand Land - Sexy Sadie - ZEN - Soul D Vest - Orion - Blueberry - Brama - Hot F - Tabung - Celtic - Daun Sirih - Vitamin - Klussium

Sampai bertemu di Taman Kuliner sambil ngopi di Kedai Depan

Je.  di Pasareyan GEN-K

Friday, November 10, 2006

Javaholic

“A road to an Absolutely Java” - “an alternative cultural Destiny”

Pasal 1 (Ayat ayat Estetis ; A road to an Absolutely Java)

Kekuatan globalisasi dengan watak dasarnya yang massif, universal dan cepat –rapid- namun “kurang dialogis” telah membawa perubahan besar kebudayaan abad 21. Fenomena complek yang sudah berlangsung lama tetapi mengalami percepatan luar biasa pada 50 tahun terakhir yang memungkinkan aliran gagasan, barang, modal dan bahkan manusia, secara besar besaran dengan skala dan kecepatan yang melebihi dekade sebelumnya. Kita harus mengakui sisi positif globalisasi mutaakhir dalam memberikan akses serta inovasi teknologi dalam seni serta media sekaligus memutuskan keterbatasan geografis menjadi masyarakat yang dapat secara mudah berbagai pengalaman lintas benua.
Namun disisi lain agenda globalisasi yang mendorong semangat inklusivitas jagad serta kesetaraan tersebut masih harus dibebani watak lain dari kebudayaan modern yang mengarah pada hegemonisasi cultural oleh mainstream besar terhadap wilayah yang dianggap peripheral. Globalisasi dapat berisikan ancaman alienasi terhadap mereka yang terus dimarginalkan.

Semua bangsa tiba tiba harus berhadapan vis a vis dengan modernitas yang pikun dan menimbulkan banyak pertanyaan dasar serta mendalam bagi tiap individu. Pertanyaan kepada identitas subjek ditengah 4 milyar penduduk dunia. Apa makna kehadirannya ditengah budaya masyarakat dunia –baca- barat. Apakah Globalisasi yang menjadikan dunia sebagai desa-mayantara (global village) memang masih memberikan ruang bagi keragaman. Individu dihadang berbagai sodoran mesin peradaban yang menunutut keseragaman baru as a new world order. Penolakan bermunculan karena berbagai alasan bahkan menjadi sebuah gerakan “Against Globalization Movement”. Hal tersebut diikuti menguatnya tuntutan kepada dunia multi culture yang baru dan penyantun serta menggoda.

Identitas kultural subjek merupakan pilar penting memasuki babak baru globalisasi menuju lokalisasi. Sebuah karsa kreatif yang serius kepada eksistensi subjek dan orbit kedirian budayanya ditengah lautan jagad serba seragam dan massal. Saatnya manusia jawa juga menatap jangka jangkane jagad (baca : globalisasi) dan merenungi kembali takdir kulturalnya. Pesan para pujangga klasik kembali mengingatkan kita pada situasi “wong jawa ilang jawane” dan diikuti revolusi kedalam “wong jawa bali marang asline”. Energi kreatif manusia jawa sajalah yang dapat membantunya keluar dari nestapa dan terus mempertanyakan makna globalisasi serta titik singgungnya dengan budaya lokal.

Apa sebenarnya “asline” orang java, dasar kearifan yang menjadikan subjek sebagai jawa. Pertanyaan dasar yang bukan mengarah pada etnisitas yang mengacu pada geneologi biologis tetapi pada geneologi cultural dan membentuknya kembali dalam identitas kejawaan. Disinilah titik pijak baru untuk kita memulai “wang sinawang” (album Genk Kobra #2) sebagai subjek melihat dirinya dan menatap juntrung-nya kedepan.
……………………..
Wang wang wang wang sawang sinawang
Kaya dan miskin bukan jaminan
Wang wang wang wang sawang sinawang
Benar dan salah bukan ukuran
Wang wang wang wang sawang sinwang
Kalah dan menang keberanian
Wang wang wang wang sawang sinawang
Musibah atau kesempatan

……………….. (album Sithik Eding/ je. elysanto )

Menjadi jawa adalah “ngoyak praja” menghidupkan harkat kedirian (human dignity) bukan menghamba pada bondho (-kepalsuan modernitas-) menegaskan mantra ki lurah semar Bodronoyo “boyo siro harso mardi kamardikan hayuo samar sumingkiring dur kamurkan”. Menjadi java adalah mengalahkan diri sendiri dari penyebab angkara murka lengkap dengan segala ketamakanya. Kearifan jawa sedang diuji ditengah terpaan modernitas dan globalisasi, semua ukuran sudah berubah yang tersisa adalah keberanian menatap realitas dan menerjamahkan selekas mungkin segala musibah dan membedakanya dari kesempatan palsu sebagai manusia ditengah terpaan zaman. Hilangnya nilai nilai lama dan berbagai dorongan perubahan tak jarang membuat grusa grusu rusak tatanan dan ajur mumur negarane karena terpikat janji palsu tak terarah hingga kehilangan pondasi budayanya menjadi ngetan ngulon tak perduli dan sesat di jalanan (Bajigur album sithik edhing #2).

Wolak waliking jaman saiki
Akeh uwong edan dianggep kiai
Soyo edan, sing dho urip bengi
Samsoyo mini jarene seni

Pancen aneh polahe menungso
Akeh dalan padhang, pilih dalan pati
Donya nyoto dho wegah ngugemi,
Pilih dho mikir donya memedi.

Jaman wis akhir, jaman wis akhir bumine goyang
Jaman wis akhir, jaman wis akhir bumine goyang
Akale njungkir, akale njungkir
Pikirane nglambrang

(Lagu Jaman Akhir album Sithik Eding/ je. elysanto)

Jaman wis akhir kini adalah titik awal dimana manusia jawa harus mengakhiri cara-cara lama yang telah melenceng dari nilai-nilai jawa sesungguhnya dikarenakan gesekan arus globalisasi yang bermuara kepada krisis identitas. Kembali kepada nilai-nilai luhur sebuah budaya adiluhung.

Membangun kembali karsa budaya jawa bukan lagi sebagai aktivitas subversif bukan pula bicara kalah menang, ataupun salah benar sebaliknya menjadi suatu tuntutan Etis sebagi subjek mengekspresikan identitas dan memaknainya bagi kehidupan yang bermartabat dan bertujuan. Menangkap élan vitale manusia jawa dan menghadirkannya di tengah dunia kini menjadi tantangan kita bersama.

Pasal 2 (Ayat ayat Etis : an alternative cultural Destiny)

Terminology “java” sudah menjadi istilah popular dalam percaturan dunia dan menjadi nyamikan genit dari merk kopi (java coffe) sampai dunia IT (java script) (?). Bahkan manusia java yang dianggap missing links dari “primata” ke manusia modern sudah maklum bagi siapapun. Konon Zaman pertengahan, Nusantara lebih dikenal di belahan timur dunia sebagai java. Para peziarah Nusantara ke dunia timur selalu disebut sebagai Ulama Jawi hinggapun mereka berdatangan dari semenanjung Thailand dan Malaysia. Bahkan sampai hari ini masyarakat Thailand selatan menganggap dirinya berbahasa jawi walau sepenuhnya adalah bahasa Melayu dengan tulisan pegon Jawi. Tak kurang kitab Tuhfatul Mursalah ditulis sebagai ajwibah li as’ilati ulama jawi (Jawaban atas pertanyaan ulama ulama Jawa sekalipun merupakan problem yang sedang berkembang kala itu di Nangroe Aceh Darussalam).

Menjadikan Java sebagai ikon budaya bukan suatu hal yang “aeng aeng” justru sebaliknya menempatkan javanthropos kembali pada poros eksistensialnya kembali. Mentransformasikan nilai nilai lama budaya jawa kedalam takdir kebudayaanya yang baru dan meretas kembali jalan sejarah java kedepan. Sebuah upaya kongkret perlu dilakukan untuk melakukan kritik cerdas kedalam dan menggali kembali kearifan masa lalu orang jawa. Membangun kembali orang java dari reruntuhannya membutuhkan jawaban dari setiap diri yang tinggal di negeri Ajisaka ini.

Orang java harus memiliki keberanian sebab ini bukan dunia kalah menang tetapi perkara mamangun hayuning bawono membuat dunia semakin indah dan bernilai. Kebudayaan jawa ditengah terpaan globalisasi yang mendrive standardisasi budaya komersial dengan mesin kekuatan pasarnya harus kembali melakukan pemaknaan ulang identitas kulturalnya serta memberikan “grounded sense” bagi kejawaan baru. Upaya sadar harus dilakukan untuk memberikan instrument penting bagi katalisasi proses tersebut menjadi aksi social yang wujud ngejawantah. Menggeser dari semua potensi ke aktus hingga mampu berbagi pengalaman sebagai warga dunia yang setara.

Partisipasi kultural yang aktif yang berdasarkan prinsip kesetaran sebagai warga dunia dan tiadanya klaim antara yang superior dan stigma terhadap yang lain sebagai inferior. Menumbuhkan kesetaraan untuk menghargai keragaman serta melindunginya adalah bagian penting dari sisi lain bio-diversity yang diakui deklarasi United Nation bulan November 2001. (Unesco Universal Declaration of Cultural Diversity)

Article 1 Cultural Diversity :
The common Heritage of Humanity
Culture takes diverse form across time and space This diversity is embodied in the uniqueness and plurality of the identities of the group and societies making up humandkind. As a source of exchange, innovation and creativity, cultural diversity is a necessary for humankind as a biodiversity is for nature. In this sense it is common heritage of humanity and should be recognized and affirmed for the benefit of present and future generations.


Manusia Java harus berani keluar dari kungkungan perangkap kematianya sendiri serta membebaskan dari jebakan globalisasi yang membunyikan watak hegemonistiknya. Globalisasi bahkan ditengarai Francois Fukuyama sebagai eufimisme atas amerikanisasi kebudayaan.

I think that it is, and that why some people do not like it. I think it has to be americanization because in some respect, America is the most andvanced capitalistsociety in the world today, and so its institutions represents the logical development of market forces, Therefore if market forces are what drives globalization, It is inevitable that Americanization will accompany globalization. (The end of History and the last man)

Menerima Java sebagai identitas kultural yang memperkaya Indonesia-Dunia menjadi penting dan merayakanya sebagai keharusan untuk memaknai kembali eksistensi subjek.Lets Celebrate and feel free wityh a javanesse proud…….

Fachrurozi, Bunker Gen.K, Nopember 2006.
Homo javaholicum

Saturday, November 04, 2006

Reminder - Workshop Menulis Skenario

Salam,

bersama ini kami beritahukan bahwa "workshop 4 hari menulis skenario - Gen.K Jogjakarta" telah mencapai 75% kuota dari target 30 orang peserta.
Kami menerima banyak sekali SMS dan Email yang menanyakan detail workshop ini, ini jawaban kami :

Q1. Kapan workshop ini akan diadakan?
A1. tanggal 13-16 nopember 2006, jogjakarta, Ruang kelas Multimedia BLPT Jogjakarta, jam 10-16.00 selama 4 hari berturut-turut.

Q2: Apa manfaat saya ikut workshop ini?
A2: Workshop ini adalah jalan tembus menuju dunia profesional. Tidak sekedar belajar menulis skenario tetapi berkesempatan berlatih bersama menulis skenario yang memenuhi standar idealis dan komersial dan yang terbaik akan dipresentasikan ke televisi dan ph nasional. Anda akan mendapat pengalaman berharga bagaimana menembus jaringan televisi dan PH yang selama ini bak kabut misteri.

Q3: Apakah ada program kesinambungan dari workshop ini?
A3: Ya, karena workshop ini akan membentuk grup penulisan skenario profesional yang berkonsentrasi menembus jalur profesional. Grup ini mempunyai target memproduksi ratusan episode skenario untuk berbagai tayangan televisi nasional.

Q4: Apakah saya mampu mengikuti workshop ini?
A4 : Workshop ini hanya ditujukan bagi teman-teman yang serius menerjuni dunia televisi dan broadcast. Tidak untuk yang sekedar coba-coba atau menjajal menjadi penulis. Karena dalam workshop ini dilakukan sebuah praktek penulisan langsung sebuah rancangan script untuk 2 televisi nasional. Anda harus yakin dan mempunyai bakat untuk ikut workshop ini, kalau hanya setengah-setengah, saran kami, jangan mendaftar!

Q5 : Saya sudah bisa menulis skenario, apakah saya wajib ikut workshop ini?
A5 : Anda tidak wajib ikut workshop ini, kecuali anda ingin masuk kedunia penulisan skenario profesional, workshop ini tidak sekedar memberikan gambaran cara menulis, tetapi sekaligus cara memasarkan tulisan anda.

Q6 : Saya dari luar kota Jogja, saya ingin ikut, bagaimana akomodasinya?
A6 : Panitya workshop hanya merekomendasikan tempat-tempat penginapan bagi peserta workshop. Kami tidak menyediakan kamar atau tempat menginap. Silahkan berjuang mencari akomodasi penginapan bagi anda sendiri.

Q7 : Kapan pendaftaran di tutup?
A7 : Jika peserta telah tercapai 30 orang atau selambat-lambatnya tanggal 10 Nopember 2006.

Q8: Bagaimana saya bisa mendaftar/membayar untuk ikut workshop ini?
A8: Anda bisa transfer ke rekening tahapan Bca sebesar Rp.350.000 ke rekening : Sony Adi S, no rek : 273 137 5749.

Atau anda bisa datang ke Jogja untuk membayar kas ke kantor kami di : PT Indo Barka - Gen.K Communications
Jl. Gatotkoco no 28A , Jeruklegi, Wonocatur, Jogja.

Panitia Workshop Skenario Gen.K
PH: 0274 748 0196
Ph/FaX : 0274 710 2065

SMS/CALL : Sony Set.
0818 936 046

Wednesday, November 01, 2006

[Jogjakarta] - "Workshop 4 Hari - Menulis Skenario Profesional (TV Program)"

[Jogjakarta] - "Workshop 4 Hari - Menulis Skenario Profesional (TV Program)"


"Workshop 4 Hari - Menulis Skenario Profesional (TV Program)"

salam,

Mohon maaf lahir batin, jadikan idul fitri setiap hari.

melanjutkan acara "Workshop penulisan skenario Volcadenzvaganza - VIG, 7 September 2006 UPN Veteran Jogjakarta", kami, komunitas Gen.K Communicator, bermaksud membuat Workshop lanjutan ke arah yang lebih serius dan menuju ke tahap profesional.

Kami melakukan revisi rencana dan menyebutnya dengan "Workshop 4 Hari - Menulis Skenario Profesional (TV Program)", sebuah workshop yang dikemas selama 4 hari dan 5-7 jam setiap harinya secara berturut-turut yang Insya Allah diselenggarakan pada :

Waktu : 13 - 16 Nopemberr 2006
tempat :

kantor Gen.K - Indobarka -
Jalan Gatot kaca no 28 A
Jeruk Legi - Wonocatur Banguntapan Jogjakarta.

Materi Workshop :
Hari 1 : Pengenalan Skenario Dasar, Pengertian Struktur cerita dalam sebuah skenario

Pengertian Scene dan aplikasinya dalam adegan, Pembuatan Skenario pendek.

Hari 2: Pendalaman struktur penulisan Skenario
Pendalaman struktur penulisan skenario drama.

Hari 3 : Pengenalan skenario Sitkom
Tugas Akhir dan pembuatan skenario

Hari 4 : Presentasi dan penjelasan manajemen pemasaran skenario, mengetahui cara membuat network ke PH dan televisi dan cara memasarkan hasil akhir.

Workshop ini ditujukan kepada calon penulis skenario yang mempunyai minat dan bakat dibidang penulisan skenario program televisi. Ditujukan ke setiap orang yang tertarik terjun ke dunia televisi dan ingin mendapatkan penjelasan secara detail bagaimana memasarkan karya skenario dan membuat network ke televisi.

Setiap peserta mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan karya-karya terbaiknya dan mendapatkan penilaian secara profesional. Setiap karya terbaik mendapatkan kesempatan di presentasikan ke televisi-televisi dan ph nasional di Jakarta melalui perwakilan Gen.K atau tatap muka secara langsung dengan para pengambil keputusan (Head Programming TV, Head Creative Production House)

Setiap karya yang terbaik dan memenuhi kualitas industri-profesional akan disalurkan menuju PH dan televisi nasional dan diberikan wadah untuk mengembangkan karir menjadi penulis skenario profesional.

Biaya Workshop : Rp. 350.000 per peserta

Fasilitas : Modul + CD + ikut serta dalam workshop dan pembuatan program televisi profesional yang diadakan Gen.K Communicator.

Pembicara :
- Sony Set, Sutradara program televisi Taiwan dan Indonesia, penulis skenario, penulis buku "Jangan cuma Nonton, jadilah penulis skenario Profesional, Mizan 2005" dan "Jadilah penulis skenario profesional, Grasindo 2003"

- Je Elysanto , Produser, vokalis Genk Kobra, developer Gen.K, Seniman, Video Klip Maker

Bagi yang berminat silahkan hubungi kami secepatnya di

Gen.K Office
0274 748 0196

Jumlah peserta dibatasi 30 orang, pendaftaran ditutup 10 Nopember 2006. Segera hubungi kami secepatnya, dan seriuslah terjun ke dunia penulisan skenario profesional!

Kami Tunggu!


genk communicator - http://genkkobra.blogspot.com

Wednesday, October 18, 2006

Koncoku Juara 3,Lomba Nasyid antar kantor regional INDOSAT







Ketika Bumi digetarkan di depan matamu
Terburai muntah segala isinya
kau masih juga bertanya...

Kenapa?
Tak juga kau fahami...
Makna tanpa kata


Jaman wis akhir-jaman wis akhir, bumine goyang
Jaman wis akhir-jaman wis akhir, bumine goyang
Akale njungkir-akale njungkir, negarane goncang

Wolak waliking jaman saiki, banyak orang gila dianggap kyai
Makin gila, semakin menjadi, bertambah mini katanya seni
Emang aneh... ulah manusia, banyak jalan terang, pilih jalan sunyi
Dunia nyata padha nggak peduli, malah mikirin dunia memedi


Puisi dan lagu Jaman Akhir dr Genk Kobra inilah yang dinyanyikan oleh mas Ian(kawanan GEN-K) yang mewakili INDOSAT regional Jateng & DIY dalam lomba nasyid antar kantor regional INDOSAT se Indonesia di Jakarta seminggu yang lalu. dan alhamdulilah mendapat juara 3.

Ketika kita sibuk berdebat tentang Nasyid & Musik Islami,@)(*b*_$b@(&b khd)(@klhr:?><"l@#@@$@&uobpw

@%$^%^*@$%B#
@#$@%^$^&#%^^*#T3
^^^^^^^^^
)i


missing font!!!

kita justru lupa akan makna tanpa kata, dan kata yang kehilangan bentuknya.

Je. Elysanto

Tuesday, October 10, 2006

Nunggu Tutup Puasa

Ramadhan.... Ramadhan...

Karena ini bulan Ramadhan, maka Setiap sore kulihat orang-orang padha mbungahi nunggu berbuka puasa dengan acara-acara ngabuburit (minjem istilah Sundo). ada yang ngeceng rame-rame, ada yang mengaji di masjid, ada yang ngobrol-ngobrol ngalor ngidul, ada yang lain-lain lah, intinya seneng banget nyedhaki bedhug maghrib, katanya menunggu buka puasa.

Loh Kok Buka To?

Tak coba fahami itu semua dari sudut pandang yang lain, nah itu yang paling kacau dari saya selama ini, sebuah penyakit yang gak sembuh-sembuh meski dengan predikat lulusan Pakem (RS. Jiwa di Jogja).

Kalau Puasa itu dimulai dari subuh dan berakhir pada maghrib berarti kan mereka menunggu Tutup Puasa bukan Buka puasa dong?

Ketika kita memulai dengan sahur di pagi hari dan kita tutup puasa dikala maghrib, maka malam ramadhanlah waktu yang tepat kiranya buat kita gunakan untuk evaluasi puasa kita selama setengah hari tadi dengan merenungi apa saja yang kita alami selama puasa kita hari ini. sukses ga kita? ato masih gagal? Paginya kita buka lagi latihan mengekang hawa nafsunya hingga kita tutup latihannya di saat adzan Magrib.

Dalam Islam ato dalam bahasa arab yang kita kenal adalah Ifthor, maka do'a setelah menyempurnakan puasanya saat adzan maghrib adalah .... wa 'ala rizqika afthortu.......

Ifthor sebagaimana futhuur (makan pagi) dlm bhs arab yang dlm bhs inggris dikatakan breakfast (merusak puasa) namun dalam konteks yang berbeda. kalo dalam bahasa inggris mungkin puasa disitu adalah setelah semalam tidur tidak beraktifitas, tapi dalam konteks Islam bukanlah merusak puasa, namun sebuah Latihan bagi muslim untuk kembali ke fitroh, yaitu fitrohnya manusia yang suci. dan memang sudah selesai waktu latihannya dan ditutup dengan tanda adzan maghrib.

Sebuah salah kaprah kalo kita bilang "yang penting dibatalkan dulu puasanya ketika mendengar adazan maghrib" mestinya disempurnakan dulu puasanya dengan sekedar minum atau makanan ringan, lha kalo dibatalkan kan malah puasanya jadi rusak kan...? batal, gak sempurna.

Lulus nggak kita? sempurna gak ya...? ya mbuh ya...

Nah seperti yang tertulis di Kantor GEN-K "Win To Reborn" sudah saatnya kita ini reborn harus mampu kembali ke fitroh, Lahir kembali dengan berbeda dari yang kemaren-kemaren. mari kita tinggalkan cara-cara lama yang gak beres. Jaman itu sudah berakhir... Jaman wis Akhir Bumine Goyang tapi kita harus tetep goyang agar lolos dari guncangan, Menang dan lahir kembali dengan berpakaian yang baru. he... he... Klambine Anyar

Nyruput Kopi dulu buatan mas Hamim. namanya Kopi Paste (Kopi Pas Tenan), Sruuut... srupuuut,

trus bobok ah..

Je. Elysanto
genkkobra@yahoo.com
di Pasareyan GEN-K (tempat Sare maksudnya)

Sunday, October 08, 2006

dari Blog tetangga : Puasa kita saat ini!

Saya terharu membaca pengalaman kang Hasan, saya bersekolah di Pennsylvania dan ini kali pertama saya berpuasa jauh dari komunitas saya di Yogya. Anehnya, saya justru lebih khusyuk menjalankan puasa disini, karena seperti kata Kang hasan, puasa disini juga hening, saya mengatur semua jadwal saya termasuk jadwal rutin sholat. Saya sangat terharu dan malu waktu prof saya mempersilahkan saya berbuka puasa di dalam kelas waktu saya mengikuti kuliah malam hari...karena saya kebetulan satu satunya muslim dikelas itu...alangkah bedanya dg suasana puasa di Indonesia dimana semua moment harus ditandai dg suara hiruk pikuk.

Di Indonesia (maaf) saya malah mendapat kesan bahwa orang yg berpuasa terlalu melebih-lebihkan bulan suci yg harusnya penuh suasana tenang untuk membersihkan diri. Seakan mereka ingin membuat pengumuman "HEI LIHAT, AKU BARU BERPUASA...SEMUANYA HARUS MENGHORMATIKU...." dan melupakan umat beragama lain disekitarnya. Benar kata Kang Hasan, puasa adalah hubungan hamba dengan Tuhan, dan kalau niat kita sudah bulat ke hal tersebut, akan menjadi lucu kalau kita masih khawatir iman kita akan goyah hanya dg melihat orang makan atau ramainya tempat hiburan. Dan satu lagi, Insya Allah kita juga akan selalu dihormati kalau kita juga menghormati mereka.

Mohon maaf lahir bathin dan selamat berpuasa bagi yg menjalankannya.

Ani - Penn

petrus bogi wrote:
Salut dengan pemikiran anda dan patut dijadikan contoh untuk pemeluk agama apapun. Dan saya yakin Kang Hasan mendapat pendidikan agama yang baik dimulai dari kecil dalam lingkup keluarga. Nah sekarang bagi2 ilmunya Kang soal proses menjadi bijak seperti anda


Salam
yogi

Cecilia Algina wrote:
Aduh Kang Hasan..seandainya seluruh umat muslim d
Indonesia bisa sebijak anda. Saya, sebagai non-muslim,
suka heran dengan berita2 d bulan ramadhan, jika ada
sweeping tempat jual makanan, rumah makan-rumah makan
harus menutup kacanya dgn korden... Rasanya kok aneh
ya?

Karena d keluarga besar saya banyak juga yang muslim,
dan mereka ga pernah marah tu seandainya ada anggota
keluarga yg ga puasa makan d depan mereka (misal
mereka sdg bertamu k rumah keluarga yg tidak puasa
saat makan siang). Paling yang punya rumah permisi
makan, klo mereka masi mo gabung ngobrol juga puasanya
ga batal tuh...

cheers,
gina

--- Kang Hasan wrote:

Sudah hampir sepuluh tahun saya bermukim dan
melewatkan suasana bulan Ramadhan di Jepang. Sudah kurang lebih sepuluh
kali bulan Ramadhan saya lalui sebagai bagian dari 100 ribu
muslim di tengah 120 juta penduduk Jepang. Itu berarti sudah selama
itu pula saya menjalani kehidupan sebagai seorang muslim
minoritas. Pengalaman beribadah dan berdakwah, khususnya suasana bulan
Ramadhan, sungguh berbeda dengan yang sebelumnya saya alami di negeri
sendiri, di mana Islam merupakan agama mayoritas. Perbedaan itu,
untungnya, justru memberikan banyak pelajaran berharga untuk
direfleksikan bagi kehidupan beragama di tanah air.

Ramadhan di Jepang adalah Ramadhan yang hening.
Di malam hari kita tak mendengar peningkatan volume keriuhan suara
karena ada tambahan suara dari mesjid-mesjid. Pun tak ada suara
dari ritual membangunkan orang untuk sahur. Setiap orang mengatur sendiri waktu
shalat, sahur, atau berbuka puasa berdasarkan jadwal
shalat yang informasinya dengan mudah diperoleh di internet.
Kaum muslimin juga tidak mendapat "perlindungan" khusus dari pemerintah Jepang yang sekuler itu. Tidak ada anjuran untuk menghormati orang yang berpuasa, karena sebagian besar masyarakatJepang bahkan tidak tahu bahwa kita sedang berpuasa.

Sake (minuman keras) memiliki tempat yang penting dalam
budaya dan dunia bisnis Jepang. Karenanya di manapun kita akan
dengan mudah menemukan kedai sake atau bar yang bergaya barat. Di
kawasan tertentu tempat-tempat minum hadir bersama hiburan malam
dengan wanita/pria penghibur.

Jenis hiburan yang disediakan beragam , dari yang sekedar teman minum hingga teman tidur. Semua tempat minum dan hiburan itu tentu saja tetap berbisnis
seperti biasa sepanjang bulan Ramadhan. Tak ada peraturan yang
membuat mereka harus menghentikan bisnis dalam rangka menghormati
bulan Ramadhan atau orang-orang yang sedang berpuasa.

Demikianlah, minoritas muslim di Jepang tetap khusuk menjalankan ibadah selama bulan Ramadhan meski tidak dibuat kondisi khusus untuk itu. Tempat-tempat ibadah berupa mesjid dan islamic center di beberapa kota tertentu, ruangan di
kedutaan, kampus, atau ruangan apa saja yang disulap menjadi tempat ibadah
sementara, dipenuhi hadirin untuk shalat berjamaah, tadarus, atau pengajian.
Tidak diperlukan suara hiruk pikuk untuk membuat orang hadir di
tempat ibadah.
Kaum muslimin yang sedang berpuasa tidak merasa terganggu oleh aktivitas makan-minum orang-orang Jepang di tempat umum. Mereka bahkan tidak merasa terganggu dengan tetap beroperasinya tempat- tempat hiburan malam. Alasannya sederhana, karena
keseharian mereka memang tidak pernah bersinggungan dengan aktivitas
di tempat-tempat tersebut.

Singkat kata, kaum muslimin dapat beribadah dengan tenang dan
khusuk tanpa memerlukan pengkondisian secara khusus.
Karenanya berbagai pengkondisian menjelang dan selama bulan
Ramadhan di tanah air patut dipertanyakan urgensinya.
Seperti kita ketahui, banyak peraturan khusus yang
dikeluarkan pemerintah daerah dalam rangka menghormati bulan
Ramadhan dan orang yang berpuasa. Tempat-tempat hiburan malam harus
ditutup selama bulan Ramadhan. Di beberapa daerah ada Perda yang
melarang orang berjualan makanan atau makan di tempat umum di siang
hari. Tujuannya adalah agar orang-orang tak terganggu puasanya.
Saya masih sulit memahami kalau aktivitas makan-minum orang
lain bisa mengganggu puasa kita. Demikian lemahkah iman kita?
sehingga kita bisa tergoda hanya dengan melihat orang lain makan?
Demikian pula, mungkinkah kekhusukan ibadah kita terganggu dengan
aktivitas di tempat hiburan malam kalau kita sama sekali tidak
pernah mengunjungi tempat-tempat itu?
Puasa adalah ekspresi ketundukan. Puasa adalah ekspresi
hubungan khusus antara hamba dengan Khaliknya. Puasa
semestinya dilakukan dalam kesunyian relung pribadi. Tapi yang
kita lakukan justru sebaliknya. Kita mengumumkan puasa kita.

Bahkan kita menuntut orang untuk menghormati kita.
Lalu, ibadah malam kita tak jarang riuh rendah, hampir
semuanya kita lakukan dengan loud-speaker bertenaga
besar. Mulai dari azan, shalat, ceramah, zikir, tadarus, hingga
aktivitas membangunkan orang untuk sahur. Ramadhan, bagi
sebagian non-muslim
adalah bulan dengan peningkatan intensitas kebisingan.
Masihkah tersisa ekspresi ketundukan dalam puasa yang
demikian itu?

Sendai, 28 September 2006

http://abdurakhman.com/joomblog/79.html

Wednesday, October 04, 2006

RESCHEDULING Workshop





Sehubungan dengan beberapa hal teknis yang berkembang karena antusias berbagai fihak dan media yang ingin bersinergi dan bergandeng tangan (Sithik Eding) dalam Workshop ini, maka dengan ini kami mereschedule ulang Workshop Menembus layar kaca ini dan segera akan kita publish di blogspot dan informasikan kepada rekan-rekan semua via email atau telepon.

Workshop ini memang kita rencanakan menjadi langkah awal dari sebuah program yang berkesinambungan. disusul dengan workshop-workshop yang lain (Pembuatan Video Clip Genk Kobra dan Grup-Grup Lokal Lain, Sitkom dll. yang akan dikerjakan oleh rekan-rekan peserta Workshop dan tayang di TV-TV Lokal) dan pada akhirnya menuju PARADE FILM MAKER MUDA JOGJA on TV.

Mohon Maaf bagi bagi rekan-rekan yang telah mendaftar. semoga Reschedule ini akan menjadikan Acara ini lebih baik dan bermanfaat bagi berbagai fihak.

Terima kasih, atas pengertian rekan-rekan semua.

Sony Set, Baharuddin Harahap, Je Elysanto

Saturday, September 30, 2006

LOEMPIA GEN-K



Satu lagi dari GEN-K bekerjasama dengan yayasan TIKAR yang didedikasikan untuk urusan lidah dan perut anda di kota Ngayogjokarto Hadiningrat.
LOEMPIA GEN-K di madukismo, Kasongan & condongcatur.

Jangan diminum...!!!
Karena ini Loempia untuk dimakan saja.
Selamat mencoba-coba.

GENK KOBRA Merchandise




Dengan banyaknya pertanyaan dari rekan-rekan fans Genk Kobra mengenai
merchandise, maka kami informasikan bahwa untuk sementara ini GEN-K
baru bisa menyediakan Kaos Genk Kobra dan Stiker. untuk item-item yang
lainnya Insya Allah segera menyusul.

KAOS :

Bahan Katun
Tehnik cetak Sablon
Harga di Indonesia : Rp. 50.000,-
Harga di luar Indonesia : 10 USD
Bonus : VCD Clip & Live Genk Kobra
(Harga belum termasuk ongkos kirim)

Sticker cutting Genk Kobra : Rp. 10.000,-

Untuk Informasi tentang Merchandise Genk Kobra, dapat menghubungi
Kantor GEN-K di Jeruklegi, Wonocatur,Banguntapan.Jogja
Telp. 0274 7480196
email genk_comm@yahoo.com

Thursday, September 28, 2006

GEN-K AJAR NGAJI...

Kamis 28 Sept 2006,

Seperti biasa setiap kamis malam Gen-K mengadakan yasinan rutin yang kebetulan malam ini bertempat di kantor baru GEN-K yang berada di belakang kantor lama.

Yang datang ada 15 orang.Sesuai dengan kesepakatan baru kita, bahwa berhubung banyak teman yang pengen ajar ngaji, maka untuk bulan puasa ini acara yasinan kita rubah menjadi acara tadarusan, yaitu mengaji bergantian setiap orang satu 'ain.

Acara dimulai jam 09.00 setelah tarawih di rumah masing-masing dan berakhir jam 12.00 malam, meskipun bubarnya ya tetep pas sahur karena acara ngobrol ngalor ngidulnya juga tidak boleh dilupakan.dari obrolan ringan sampai obrolan yang sangat-sangat ringan sekali.

Sebagai pembuka Tadarusan malam ini, yang ketiban sampur pertama membaca adalah mas Rozy dan seterusnya bergantian satu per satu hingga terakhir giliran saya menutup tadarus malam ini.

Berita terbaru dari GEN-K adalah, bahwa mulai tgl. 29 sept. 2006 setiap sore akan dimulai program TEBAK SIRI (Tempat Belajar Al-Quran untuk Kawak-Kawak secara SIRI). Program ini memang khusus lho.. maksudnya Limited gitu loh untuk teman-teman yang belum bisa baca Alif Ba' Ta', kenapa harus SIRI? karena malu kan sama adik-adik kecil lulusan TPA yang selalu lewat depan kantor GEN-K... he... He...

ALLAH pun tersenyum atas dibukanya kantor baru GEN-K.


Amien.

Je. Elysanto

Thursday, September 21, 2006

Yuk kita bikin logo apa saja, dimana saja..kapan saja..!


Kata pengantar (untuk sebuah buku teman saya)

Kata pengantar

Mungkin baru pertama kali ini saya menulis kata pengantar untuk sebuah karya tulis teman saya, rini nurul, yang tidak pernah saya tatap sua wajahnya secara nyata. Kami berteman baik di kehidupan paralel virtual, dia bergerak di wilayah bandung, sementara saya bolak-balik jakarta-jogja. Dengan tugas dan misi yang sama saja, mencoba menjadi penulis yang berkarya nyata. Kami biasa berkomunikasi via email dan sms. Ini tahun ke empat, sejak 2002, waktu saya masih berguru ilmu di RCTI dan Rini bersibuk diri di dunia penulisan situs internet. Dan sampai selama ini, komunikasi kami menggunakan jembatan alam virtual. Mungkin besok, lusa, setahun atau seabad lagi, kami baru berencana bertatap muka, dalam wujud nyata, sebagaimana biasanya :).
Ini karya tulis Rini yang ke berikutnya. Saya sudah membaca draft tulisannya, kesimpulan saya : karya yang menampilkan sisi kegelisahan dan kecemasan, mengisi sebagian besar wacana yang dia coba hadirkan. Kegelisahan menjadi penulis dan kecemasan mendapatkan 'numerasi' atas hasil karya yang dibuat. Sebuah proses kerja berformasi seri, namun kadang berubah menjadi formasi paralel atau malah mengubah sususan menjadi kecemasan dan kegelisahan. Telur lalu ayam, ayam lalu telur? Rini berusaha menggabungkan sisi kreatif dan pragmatis. Mengadu dua kutub menjadi 'pertengkaran makna' dan menariknya menjadi problem pribadi yang sebenarnya gambaran nyata kondisi jagad profesi penulis di Indonesia umumnya.

Sebenarnya sangat merisaukan (menyedihkan?) ketika Rini mencoba menghadirkan wacana realitas kaum penulis pemula (yang baru mewujudkan 1-2 karya secara komersial dan belum dikenal secara luas?), yang jatuh bangun menghadapi kenyataan hitungan bisnis bertempur dengan daya kreatifitas yang notabene dibangun dengan semangat otak kanan dan seratus persen emosi hati. Kalau hal-hal yang berkaitan dengan kebebasan imaji harus siap dibenturkan dengan nilai rupiah, maka bersiaplah, wahai para calon penulis dan pembaca semesta, siaplah menghadapi kenyataan hidup.

Beberapa bab tulisan, Rini begitu gamblang menceritakan cerita hidup tokoh 'Aku' dengan 'gaya kerja tidak terstruktur'. Menjalani hidup sebagai penulis freelance, yang pada awalnya menikmati hidup sebagai orang bebas, bisa mengatur ruang dan waktu untuk bekerja dan segudang jargon kemerdekaan seniman-penulis. Di bab 11, Rini malah menceritakan referensi bacaan sang tokoh 'Aku', yang sebenarnya penggambaran sisi 'anak-anak'. Mencoba merangkum jenis-jenis wacana komik, majalah anak-anak dan kenangan masa lalu ketika mencerna ragam bacaan yang tepat di usianya. Namun bab-bab lainnya, pembaca akan dibuat terombang-ambing antara kegelisahan dan kecemasan, sang tokoh utama digambarkan sebagai penulis yang cemas menjalankan hidupnya. Mungkin saja ini cerita nyata dari Rini sendiri? Mungkin saja ini cerita masa lalu dari para penulis sukses yang berada di singgasana popularitas? Mungkin saja ini cerita kita semua yang saat ini menjadikan profesi penulis sebagai mata pencaharian dan panggilan hidup?

Ah sudahlah, ini saat yang tepat untuk membuka halaman berikut dari tulisan sederhana ini. Bersiaplah masuk dalam ruang-ruang wacana yang Rini tawarkan dalam karyanya kali ini. Duduklah di depan cermin besar pada saat membaca bab-bab awal, lalu carilah tempat yang paling tenang, alam terbuka untuk menyelesaikan bab-bab terakhir. Sebab kegelisahan dan kecemasan yang ditawarkan harus berakhir. Bukankah dibalik segala kesulitan, ada selaksa kemudahan? Dibalik pergulatan nasib seorang penulis, menempa diri dengan segala problematika hidup dan harus tetap berkarya, bukankah seharusnya ada hadiah yang tepat untuk segala pengorbanannya? Maka, tetaplah bertahan hidup dan berjuang mendapatkan cita-cita itu. Dan jangan sampai mati di tengah jalan, sebab anugerah kehidupan ada di depan sana.

Salam

Sony set.
Sutradara TV program dan penulis.
scriptwriter@indonesia.com
http://genkkobra.blogspot.com

Kembang Lambe

Kembang gulo... kembang gulo....
Kembang-kembange genk kobra
Kembang lambene wong jawa
Yen ra nyoba mesti gelo



Kembang Lati bacut kocap mbebayani
Bayane angel, akeh sing dho ra ngerti
Ngerti dhewe aku iki adipati
Kembang-kembang dho seneng kepati-pati

Kembang Kempis mikir sing neng njero ati
Ati resik kembange dadi idu geni
Momong kembang sing wis tau tak lakoni
Angel tenan sok-sok urip sok-sok mati

Kembang Menyan diobong dajak caturan
Klira-kliru kuwi mung apus-apusan
Opo Tumon nyiram kembang kudu dandan
Iso-iso malah dikiro wong edan


timbang ngantuk saya tulis aja syair ini sambil merasakan gempa yang agak lumayan
membuat kursi saya berguncang cukup kuat malam ini, kira-kira jam 1 lebih pagi ini 22 sept 2006.


setelah tadi yasinan bareng dengan teman-teman GEN-K di tempat mas Agung.

Marhaban ya romadlon.
Setiap kamis malam kita berkumpul untuk yasinan dan silaturahmi. khusus untuk romadlon
kita ganti menjadi Tadarusan bersama.

Acara ini terbuka untuk siapa saja yang ingin ngumpul dan belajar bersama-sama dengan GEN-K.
Tempat bergiliran yang ingin menjadi Shohibul Bait.

Mau join di acara-acara kita? dateng aja ke kantor GEN-K
di Jl. Gatotkoco 28 A, Jeruklegi, Wonocatur, Banguntapan, Bantul, Jogja.

Belakang JEC Jogja.
Telp. 0274 7480196

Je. Elysanto

Saturday, September 09, 2006

foto-foto thok.

pentas musik bengi bung
montor-montor op rot
dalad bengi dengan pilot-pilot aerobatik manca
nginjen pendaftaran workshop sinematografi
mbak ayune ajar mbathik bung....
Jihan Pilot Aerobatik pujaanku dari tanah Malay
stand BPPTK

PakDhe Sultan & PakLik Mentri

Friday, September 01, 2006

KEMBANG LAMBE 2007















Kembang Deso, Kembang Kutho nyenengake
Kembang tenan disirami dadi gedhe
Golek kembang ojo golek neng sar gedhe
Kleru kembang plastik, ndak ilang dalane
..........
.........
.........

Album Ini rencana akan kita luncurkan tahun 2007.
Namun sebelum Album ini diluncurkan, mungkin akan ada Album Lain yang akan muncul duluan.
Dan mungkin akan lain sekali dengan Album Genk Kobra sebelumnya.
Lho... Kok Bisa ya...?


Lha terus apa yang nanti akan muncul?

Wach Ya Mbuh Ya.....

Bila anda temukan Album ini sebelum dirilis,
Maka Jangan diminum!!!
Sekali lagi Jangan diminum!!!

Bisa gondrong ususnya. he... he....

Kembang Lambe = Buah Bibir
berarti Kembang itu Buah, dan Lambe itu Bibir


he... he... bingung to...

Saturday, August 19, 2006

Genk Kobra


JAMAN AKHIR
Genk Kobra 2005

Jaman wis Akhir… Jaman wis akhir, Bumine Goyang
Jaman wis Akhir… Jaman wis akhir, Bumine Goyang
Akale Njungkir.. Akale Njungkir, pikirane nglambrang

Wolak walik ing jaman saiki
Banyak orang gila, dianggap Kiai
Makin Gila… semakin menjadi
Bertambah mini, katanya seni….

Memang aneh ulah manusia
Banyak jan terang, pilih jalan sunyi
Dunia nyata… padha nggak peduli
Malah mikirin Dunia Memedi

Jaman wis Akhir… Jaman wis akhir, Bumine Goyang
Jaman wis Akhir… Jaman wis akhir, Bumine Goyang
Akale Njungkir.. Akale Njungkir, pikirane nglambrang





Siapapun anda....,
yang suka dengan lagu-lagu kita, maka anda telah berhak menjadi anggota Genk Kobra.
Karena kami berlima ini hanyalah bagian kecil dari Genk Kobra yang bertugas menghibur dan menemani anda semua bergembira dan menertawakan diri kita sendiri.

Kami menunggu anda semua...

Haruskah kami teruskan bernyanyi dan meneruskan misi ini?

Pantaskah kita luncurkan Album selanjutnya?

atau cukup sekian kami bernyanyi?


matur nuwun...

Gen-K

Thursday, August 17, 2006

KAMU ITU SIAPA…!!???

Suatu pagi di kantor kalurahan GEN-K yang sudah dicat warna-warni bak sekolah taman kanak-kanak di Jl. Gatotkaca, Jeruklegi, Banguntapan,Jogja. Adipati Ya Ya Pow yang kebetulan di dhapuk jadi penanggung jawab penjualan stand pameran acara Volcadenzvaganza di UPN Veteran Jogja tgl. 4 – 10 sept 2006 ini oleh kawanan Genk datang naik vespa kebanggaannya berjaket tentara dengan rambut yang diikat karet gelang warna pink tepat pukul 8.30 pagi.

Sudah jadi sebuah rutinitas bagi Adipati Ya Ya Pow sejak 2 Minggu ini datang tepat jam tersebut ke kantor kalurahan Gen-K, bukan karena Acara Volcadenzvaganza ini yang membuat dia sregep datang pagi, tapi memang Adipati kita ini harus ngantar istri dan anaknya tiap pagi ke sekolah dan ke tempat kerja istri tercintanya yang konon galaknya melebihi Singa Padang Pasir.

Di Kantor Kalurahan, 2 staff cewek GEN-K, Lina dan Dwi yang sudah datang lebih dulu masih sibuk mencari-cari data dan catatan calon peserta yang harus dikonfirmasi ulang sambil bersendau-gurau riang bak kicauan burung-burung kutilang di pagi hari.

Sementara kawanan yang lainpun sibuk di bilik mesra dari triplek (kantor sekaligus kamar tidur khusus cowok lho) yang dibangun darurat di belakang kantor kalurahan sebagai ruang pengendali segala kegiatan yang dikerjakan oleh Gen-K.

Pagi itu sebagaimana biasa, begitu Adipati Ya Ya Pow membuka pintu depan kantor kelurahan, maka suasana yang tadinya riuh berubah sontak jadi hening dan tenang… sesekali terdengar dering telephone dan suara mesin facsimile di pojok kantor.

Adipati langsung duduk di kursi tengah dan langsung membuka-buka koran KR yang tergeletak di meja bundar di tengah kantor. Ritual baca koran ini biasanya berlangsung kira-kira hanya 15-30 menit, sementara di pojok kantor depan, 2 staff cewek GEN-K pada lirik-lirikan satu sama lain karena sebentar lagi Adipati pasti akan menuju ke meja mereka dan ritual lainnya dimulai, yaitu menanyakan perkembangan surat-menyurat acara Volcadenzvaganza yang jelas-jelas jadi tanggung jawab Adipati Ya Ya Pow.

“Proposal pameran yang untuk Dinas-Dinas sudah dikirimkan?” tanya Adipati sambil duduk dan tangan kanannya bersandar di meja kerja Lina.

“Sudah Pak… Belum Pak… Bla.. Bla.. Bla…” jawab Lina sambil terus membuka-buka file-file calon peserta pameran.

“Bagus… kan sudah saya tanda tangani semuanya” kata adipati sambil terlihat memberi beberapa arahan-arahan kepada kedua staff Gen-K.

Setelah dirasa cukup, Adipati melanjutkan ritual berikutnya, menuju bilik mesra di belakang kantor untuk menemui kawanan lain yang sibuk mengolah data dan mendesign materi-materi buat iklan pameran. Sejenak kemudian dia berjalan ke belakang untuk membuat secangkir kopi manis dan leyeh-leyeh sambil menyulut sebatang rokok di bilik yang lain yang sengaja dibuat untuk kongkow-kongkow dan jadzab session yang terletak persis di depan bilik mesra.

Tiba-tiba…. Ceritapun dimulai….

Mendadak Adipati berdiri dan mondar mandir sambil mengomel sembari melihat handphone-nya.

“Siapa sich ini..? kok ada banyak sms gak mutu blas… mau ikut aku.. emangnya aku ini mau pergi kemana?” gerutu Adipati sambil menuju ke bilik mesra.

“Meng.. Komeng… kamu kenal gak no ini?” tanya Adipati.

“Berapa Sich Nomernya?” tanya Komeng yang lagi asyik bongkar komputer.

“081…….. dan 081…” jawab Adipati.

“Wah gak tahu Boss.” Jawab Komeng setelah diberitahu nomernya.

“Kalo kamu…? tahu gak Jok?” tanya Adipati sambil mengeja ulang beberapa nomor HP yang konon katanya sudah beberapa kali sms ke Adipati.

“Sory Bung… aku gak kenal. Memangnya isinya apa…? Mbok dibalas sms. Ditanyakan saja… ini siapa?” jawab Joko yang terpaksa bangun gara-gara ada ribut-ribut masalah sms.

“Lha aku gak duwe pulsa je… Asem…!! wong edan tenan kok iki. ngganggu wae!”.

Bergegas Adipati ke kantor depan sambil terus menggerutu. Niatnya mau menelepon nomer yang sudah mengganggu dia, namun langkahnya terhenti di tengah kantor dan duduk kembali di kursi tengah karena bimbang. Otaknya berfikir keras mencoba mengingat-ingat nomer-nomer tadi, terlihat jelas dari kerut di dahi dan kaca matanya yang kelihatan bergerak-gerak naik-turun.

Setelah agak lama terduduk di kursi dan berfikir keras, akhirnya diputuskan untuk menelepon sang pengirim sms. Dengan langkah pasti Adipati menuju ke meja telephone dan langsung menelephone sang pengganggu.

“Halo… Halo… Ini Siapa ya?! Kok tahu nomer saya darimana? Anda itu siapa?! Tadi sms ke nomer saya ya..? Mbok jangan ganggu!!! Saya ini Adipati” kata Adipati dengan nada tinggi dan tanpa ba..bi..bu.. setelah tersambung dengan nomor yang dituju.

“Saya Amin pak… dari perusahaan X, mau ikut acara bapak..” terdengar suara di gagang telephone.

“Lho.. Anda itu siapa..? hari ini saya tidak punya acara kemana-mana.... Saya ini Adipati…” jawab Adipati sambil pasang muka serius.

“Saya.. ini… Amin pak.., da..ri… perusahaan X. yang… ba..pak… kirim..in… pro..posal… pameran” jawab suara di telephone agak terputus-putus terdengar ragu. “Sa..ya mung…kin bisa.. mem..bantu bapak me..lobby Pem..da setem..pat” lanjut si penelephone..

Setelah agak lama terdiam, Adipatipun menjawab dengan agak gugup :

“Ohh Acara Volca.. ee Volcadenzva..gan..za itu to? acaranya ya… pameran..ee…bedah buku… ee… pentas seni… wah saya cuman bantu pak Bayan kok di Gen-K ini, saya ini Adipati..”.

“Anda ini siapa? Darimana tahu nomer saya?” tanya Adipati mengulang pertanyaannya yang pertama, karena dia masih bingung kok banyak orang tahu nama dan nomer HP dia. persis artis pendatang baru sinetron yang tidak siap naik daun, kemudian bingung, karena tiba-tiba dikejar-kejar fans dan para pekerja infotaintment.

“Wah ini mungkin salah sambung pak..!! tadi mungkin teman saya pake HP saya!!!” jawab suara di seberang agak jengkel mungkin.

Tak lama kemudian terdengar suara Adipati “Lho kok ditutup..? piye to iki?”.

Sambil mengomel Adipati meletakkan gagang telephone dan terus berdiri di dekat meja telephone sementara wajahnya tampak bersungut-sungut.

“Sopo to kae mau? Kok tahu nomerku ya…?” sambil bicara sendiri Adipati melihat ke arah Lina yang dari tadi memperhatikan tingkah laku Adipati.

Tak tahan melihat keadaan Adipati yang tampak masih bingung, Lina mendekat dengan merunduk karena tak berani menampakkan mukanya yang menahan sesuatu yang tak mungkin dia luapkan.

“Kan Bapak yang tanda tangani semua proposal yang dikirim ke calon peserta pameran?, dan dibawahnya kan ada nomer bapak sebagai contact person-nya” kata Lina sambil terus menunduk.

“Oh gitu to…? makanya kok banyak sms dan telephone yang gak saya kenal.” Kata Adipati mengangguk-angguk.

“Mbok besuk-besuk bilang sama saya kalau ada nama saya disitu dan nomer saya ya…” pesan Adipati sambil ngeloyor pergi.

“Iya paak…” jawab Lina sambil menutup mulutnya karena menahan tawa.

“Wooo ….. bapak ki piye to… aneh tenan kok…lha Bapak kan penanggung jawab penjualan stand pameran dan yang menanda tangani semuanya…apa gak dibaca ya?” kata Lina kepada Dwi yang duduk di meja sebelah.

“Huss… jangan gitu..” jawab Dwi yang juga terus memegang perut & mulutnya.

Keduanya saling menatap dan menahan tawa yang mungkin baru bisa lepas setelah jam 4.30 sore nanti, sesampainya di rumah masing-masing.

Kenapa…?

Karena keduanya tahu betul kalau Adipati ini sahabatnya pak Bayan yang nota-bene pimpinan di kantor kalurahan yang juga dipake sebagai perusahaan persewaan Triplek untuk pameran. Lha kalau ketawa,…. bisa berabe…

Konon kata kawanan-kawanan yang lain, pak Bayan ini meskipun suka bercanda tapi galaknya minta ampun kalo sahabatnya diejek dan diremehkan harga dirinya. Dan konon pula dia punya pedang panjang yang selalu dibawa di punggungnya. (di jagat sono lho…)

Sementara di lain sudut di dalam kantor Kelurahan terdengar alunan lagu dari komputer..


Siapa berani
Menurunkan Engkau
Serentak.. Rakyatmu membela….
Sang Merah Putih yang perwira
Berkibarlah slama-lamanya…….

(Tuh Bener kan…! He… He…)
Je. A. Elsanto, Genk Kobra, 16 Agustus 2006

Setitik Nila dari GEN-K Communication


Komunitas Gen-K terbentuk sendirinya berlandaskan kesamaan visi dan orientasi pada wilayah proses dengan cakupan kegiatan yang tak terbatas. Komunitaas ini mengusung misi pemberdayaan dan pembentukan jaringan di segala lapisan dengan harapan mampu mensinergikan setiap potensi hingga terwujud sebuah Kebersamaan, ke salingtergantungan satu sama lain.

Bahwa perbedaan adalah lumrah, kebhinekaan adalah kekuatan, kebersamaan adalah mutlak dalam setiap proses. Bahwa memberi dan menerima merupakan keharusan bahwa kehidupan harus mengalir dalam arus ketulusan, bahwa hasil akhir adalah mutlak urusan tuhan.

Gen-K merupakan kawanan yang mencoba belajar dari multiversitas kehidupan, mencoba melihat kebeningan pada setiap kekacauan. Selalu berupaya meraih nilai positif dari semua persoalan, mencoba meraih nilai kebajikan dalam keheningan.

Komunitas Gen-K sangat berharap bahwa kehidupan harus berjalan pada keseimbangan,Gen-K juga pantas disebut kawanan anak negeri yang getir menatap nilai luhur kultur bangsa, kearifan lokal dan nasionalisme yang terkikis oleh aksi individualisme, konsumerisme dan hedonisme.

Mungkin Gen-K dihadapan orang lain hanyalah komunitas pemimpi, tapi kami yakin bahwa kami adalah pemimpin, setidaknya pemimpin bagi para pemimpi seperti kami. Selalu memimpikan keharmonisan di segala aspek kehidupan.

Kegiatan dan aktivitas.Gen-K tidak pernah membatasi diri dalam jenis kegiatan dan aktivitas, karena Gen-K berbuat berdasarkan intuisi dan mengikuti naluri. Sukses tidaknya kegiatan tidak pernah dinilai dengan rupiah, sebab untung rugi hanyalah masalah sudut pandang.

Aktivitas Gen-K yang sudah dilakukan :

  • Mewadahi Komunitas Band-band di Jogja, Solo dan sekitarnya. Serta menjembatani mereka dgn beberapa Industri recording & Broadcast
  • Memunculkan & mewadahi Grup Musik Genk Kobra. Sebagai pemicu semangat bagi grup-grup indie . dan membangun kebanggaan terhadap kearifan lokal. Khususnya bahasa daerah.
  • Melakukan out bound training kepada beberpa lembaga :Pemuda pemuda desa Serangan - YogyakartaKaryawan PT Pilar Media YogyakartaDosen dosen fakultas teknik UGMSiswa siswi SMP Muhammadiyah 7 Yogyakartadst
  • Februari 2006 – Menyelenggarakan acara Spritual meeting bekerjasama dengan yayasan Falsafatuna di Yogyakarta.
  • Maret 2006 Menyelenggarakan acara culture show " Among seni among rogo " bekerjasama dengan forum pemuda Yogyakarta
  • Maret 2006 Pembuatan dan pengajuan konsep kota santri untuk laboratorium dakwah IAIN Walisongo Semarang.
  • Maret – Mei 2006 persiapan Pembuatan film dokumenter " Siaga satu bencana Indonesia " berhenti pada tahap pembuatan script setelah survey beberapa lokasi di Yogya dan jawa tengah karena bencana sudah terjadi.
  • April – Mei 2006 Persiapan spritual meeting lanjutan dengan Title "Opera Mystica – Indonesia calling from situs Boko" berhenti disebabkan gempa bumi yogyakarta.
  • Mei – Juli 2006, Mendirian posko kawanan peduli bencana Yogyakarta di beberapa titik seperti di dusun Tegalsari, potorono, kauman( pleret ), patalan melalui kerjasama dengan beberapa lembaga.

Aktivitas Gen-K yang sedang dikerjakan :
  • 4 – 10 September 2006, Mengorganize pameran dan culture show dalam rangka Volcano International Gathering 2006 di kampus UPN Veteran Yogyakarta dengan event Title “Volcadenzvaganza”
  • September 2006 Melaksanakan pernikahan massal anak jalanan dan mantan PSK sebanyak 40 pasangan bekerjasama dengan yayasan Girlan Nusantara
  • Menyelenggarakan SRJ Spiritual Recreation Journey (Reality Beyond Reality) sebagai sebuah Alternatif Outward Bound. Dengan motto “Win To Reborn”. Bekerjasama dengan rekan-rekan dari Akademisi, Praktisi di segala bidang dan Spiritulalist.
  • Mempersiapkan & membuat Sabun dan berbagai product aroma therapy dengan brand name “Sastrawangi”

Aktivitas Gen-K yang dicita citakan :
  • Membangun sebuah perusahaan jasa konsultan alternatif sebagai core business Gen-K.
  • Membuat TV program yang lebih memberi nilai edukasi dan kultur lokal
  • Mendirikan sekolah alam gratis sebagai lembaga pendidikan alternatif.
  • Menyelenggarakan Festifal budaya internasional setiap tahun di Yogyakarta
  • Menyelenggarakan Festival musik pentatonis internasional secara rutin di Indonesia
  • Mendirikan lembaga keuangan yang berpihak kepada usaha kecil dan menengah dengan system pendampingan dan pembinaan usaha yang terpadu dengan lembaga-lembaga pendidikan, pengusaha-pengusaha sukses, dan lembaga-lembaga terkait, sehingga lembaga keuangan ini mampu berbagi (Profit Sharing maupun Loss Sharing).
Hosting Gen-K :Je. A. Elysanto dari unsur seni
Baharuddin Harahap dari unsur bisnis
Fahrurrozie dari unsur LSM dan pendidikan

Operator Gen-K :
Soni Set dari unsur media & broadcast
Johan Lazaruto dari unsur teknologi informasi
Para kawanan Gen-K dari berbagai lembaga dan kelompok.

Salah satu kegiatan Gen-K saat ni adalah mengumpulkan para kawanan untuk menyelenggarakan event volcadenzvaganza tanggal 4 – 10 september 2006.Event ini diharapkan mampu memberi informasi dan edukasi kepada publik tentang fenomena merapi dari aspek science dan teknologi serta dari aspek kultur lokal.Selain itu diharapkan event ini menjadi media untuk menampilkan potensi ekonomi, pariwisata, budaya kawasan merapi.

Setiap fenomena alam adalah ketentuan, manusia seharusnya menjaganya dan menata keseimbangan alam.Bencana alam di Merapi dan Yogyakarta telah membuka kesempatan kepada manusia untuk melakukan yang seharusnya.

Volcadenzvaganza hanyalah setitik upaya tulus untuk menggeliatkan semangat hidup, menggeliatkan ekonomi, dan menggeliatkan kembali kebersamaan.Volcadenzvaganza semoga menjadi irama akhir dari nyanyian merapi yang membawa petaka.Holayate ! Selamat datang di keheningan sambil mencari Bayan ( penjelasan wahyu ) dari semua fenomena alam, fenomena sosial, fenomena kedirian.

Mari bergandeng tangan menyusuri sungai kehidupan yang menuju muara yang serba maha……..

Kami yakin bahwa segala sesuatu di Alam ini pasti berguna, meski hanya
Setitik Nila

Thursday, August 10, 2006

Saat santai, saat Ngguyu bareng!

Pancen Edan tenan!
Cara menolak lamaran kerja ala orang djawa...
G : Manajer HRD

A : Wong sing susah uripe arep nggolek Gawean...

G : Kowe nduwe omah opo ora?
A : dereng....
G : Wah kowe ora iso ketompo nang kene
a : Lho kok ngaten........?
G : Mengko kowe mesthi ngajukne utang nang perusahaan.
a : Ah.. mboten kok, Sak janipun tiyang sepuh kulo niku sampun sugih.
G : Yo malah ora ketompo
a : Lho kok ngaten.....?
G : Mengko kowe kerjo mung nggo hiburan, nongkrang nongkrong wae.
G : Kowe nduwe motor opo ora....?
b : Mboten.
G : Ora ketompo
b : Lho kok mboten ketompo ?
G : Mengko kowe mesthi njaluk bantuan kredit.
b : Sak janipun gadhah, ning tasih ten kampung, gampil mangke kulo beto
ngriki.
G : Wah malah ra ketompo....
b : lho kok ngoten
G : Tempat parkire wis ra cukup.
G : Kowe wis lulus sarjana tenan.....?
c : sampun pak....
G : Ora ketompo, kene iki golek sing SMA wae, luwih manutan lan ben
mbayare murah
c : Sak janipun kulo tasih badhe skripsi
G : Malah ora ketompo.....
c : Lho kados pundi to....?
G : Mengko kowe kerjo mung ngetik skripsi, lek wis lulus mesti golek kerjo
neng perusahaan liyo.
G : Kowe seneng guyon opo ora ?
d : Mboten pak, kulo serius nek nyambut gawe.
G : Ra ketompo.....
d : waa......kok ngoten?
G : Engko konco koncomu lan anak buahmu podho stress.
d : Sak jane nggih sekedhik sekedhik seneng guyon.
G : Malah ora ketompo.
d : Lho kok......
G : Engko kowe mung email emailan sing lucu.......
G : Kowe mau mrene numpak opo ?
e : Nitih mobil
G : Kowe ora ketompo
e : Sebabipun ?
G : Saiki BBM mundhak terus, mengko kowe njaluk mundhak bayar terus
e : Wo, kulo wau namung mbonceng, kok
G : Tambah ora ketompo
e : Lho, lha kok ... ?
G : Mengko mung gawene mbonceng mobil kantor. Ngrusuhi !
G : Anakmu akeh opo sithik ?
f : Kathah pak
G : Kowe ora ketompo
f : Sebabipun ?
G : Nyambut gawemu ora jenjem, mung mikir gawe uanaak wae
f : Lha wong namung anak adopsi, kok.
G : Tambah ora ketompo
f : Lho, lha kok ... ?
G : Gawe anak bae aras2en, opo maneh nyambut gawe
G : Kowe wis ngerti gaweyanmu durung ?
h : Dereng
G : Kowe ora ketompo
h : Sebabipun ?
G : Arep nyambut gawe kok ora ngerti gaweyane ?
h : Oo, nek damelan niku mpun ngertos kok
G : Tambah ora ketompo
h : Lho, lha kok ... ?
G : Kowe rak mung arep keminter, to ?
G : Kowe ngerti kahanan kantor kene durung
k : Dereng
G : Kowe ora ketompo
k : Sebabipun ?
G : Arep nyambut gawe kok ora ngerti kantore ?
k : Wo, sekedhik2 mpun ngertos kok
G : Tambah ora ketompo
k : Lho, lha kok ... ?
G : Kowe senengane ngudhal-udhal wewadi kantor, to ?
G : Kowe kerep loro ?
m : Mboten
G : Kowe ora ketompo
m : Sebabipun ?
G : Mesthi kerep mbolos, wong arang2 gering
m : Wah, sakjanipun nggih asring
G : Tambah ora ketompo
m : Lho, lha kok ... ?
G : Kantor iki ora nompo karyawan pileren.
G : Kowe biso main Internet ?
n : mBoten
G : Kowe ora ketompo
n : Sebabipun ?
G : Perusahaan ora nompo BI (Buta Internet)
n : Wah, sakjanipun nggih saged
G : Tambah ora ketompo
n : Lho, lha kok ... ?
G : Mesthi ora bakal nyambut gawe, kakehan dolanan Internet, to?
Ngentek-entekke pulsa !
G : Kowe waras opo ora?
o : Lha, kulo nggih waras to Pak.
G : Ra ketompo.......
o : Kenging nopo .....?
G : Mengko kowe mesthi ora krasan neng kene.
o : Niku rumiyin Pak, sakmeniko sampun rodo edan.
G : Malah ra ketompo......
o : Pripun to niki....?
G : Mengko aku duwe saingan..........