Tuesday, May 16, 2006

Ulo Kobra momong seni tradisi

YOGYAKARTA, Akhir tahun 2005 di penghujung bulan desember yang gerimis, bertempat di GOR Among rogo Yogyakarta dilakukan perhelatan akbar pentas "fabelist" (maksude kumpulan kewan). Genk Kobra dengan ular cino (liong) plus singa (barongsay), Tari reog (buto, kera, macan dst) tari kuntulan, jatilan, semua bergabung dalam pentas akhir tahun. Perjamuan terakhir "last supper 2005" merupakan bagian kegiatan among seni tradisi dalam kerja sentra pemberdayaan pemuda bersama Balai pengembangan pemuda dan Olahraga (BPPO) serta komunitas Gen.K dan aktivist kepemudaan lainya di Yogyakarta. Penontonya termasuk para pengrajin tahu yang selama ini menggemari musik Genk Kobra selama bergelut dengan para pegiat di komunitas GEN.K.

Gen.K adalah "dalang" bagi sebuah jejaring lintas batas yang terus menerus concern memproduksi gerakan budaya tanding melalu kesenian, community development, creative minority, penguatan indegenous knowledge serta spirituality. Kesemuanya didorong dengan semangat "the uncommon visions" yang dengan langkah "kegilaan" mau mencoba dan "bertajarrub" ke wilayah "mbuh ra-weruh" sekalipun.

Gen.K bersama BPPO mencoba merangkul para pandemen seni tradisi serta mendorong kerja organisasi seni tradisi berpentas sambil jualan"tahu kentucky, sabun sastra wangi sampai pasta gigi akherat atau apapun yang nampak "ngak nggenah" .

"Ini memang kegiatan nyelelek" kata kawan kawan panitia. Yang jelas penonton ketagihan saat melihat ulo kobra kok mentas karo barongsay, jatilan, kuntulan dan reog. Vokalist Genk Kobra pancen wong "ngedan" sebab lima hari sebelumnya Bersama Komunitas Gen.K malah mengadakan "Art-ward bound" dengan siswa SMP dan karyawan PT Pilar Media.

Gen. K seperti para keswara (pejalan langit) pemanggul bumi mengurus kehidupan itu sendiri dengan semburat kabur langit yang tak jelas. harap maklum jika melahirkan musik Genk Kobra yang juga "nggak jelas" aliran musiknya. walhasil segeralah tiwikrama anak cucu ibrahim ! "ndlosor" seperti ular meliuk dalam lipatan lipatan kemungkinan yang manapun. wis iki sik ngelindurku..... wuuuus

Ponorogo, 16 mei 2006
Malam kelu tetirah ke masa lampau
kampung gontor yang udik dan sahaja