Monday, November 20, 2006

Ketika rasa bangga itu dipertanyakan [dari blog dan milis sebelah]

Anda orang Indonesia ?
Masih tinggal di Indonesia ?
Di Jakarta?
Ke kantor naik bis umpel-umpelan?
Lalu lintas macet?
Pernah Naik kereta super ekonomi ke Yogya or Surabaya ?
Pernah kebajiran?
Pernah dipalakin di bus sama gerombolan preman?

Ok, sekarang saya serius.

Kalau Ada yang bertanya: apa sih yang bisa dibanggakan for being Indonesian?
Maka jawaban saya adalah : Kita.

Kita harus bangga karena kita orang Indonesia Bisa dan Biasa ! hidup susah!!!
Becanda lagi nih?

Nggak, saya Serius!! Saya nggak boong.
Kalau saya boong biarkan Tuhan memberikan cobaan yang berat pada saya (red :
katanya harta yang berlimpah merupakan cobaan yang berat). Kemampuan untuk
hidup susah (saya sebut aja "survival ability" ya) tidak dimiliki
orang-orang yang lama hidup di negara-negara mapan.

Boss saya (orang India ) pernah cerita: suatu ketika teman-nya-sebut saja
Sarukh dan keluarganya -pamit pada boss saya pulang ke negara asalnya India
yang murah meriah untuk menikmati pensiun dini, setelah 15 tahun kerja di
Singapore . Eeeeeee? ... belum satu tahun pamitan pulang ke India ? si Sarukh
sudah balik lagi ke Singapore , dan kali ini minta bantuan Boss saya untuk
dicariin kerjaan lagi di Singapore .

What happened? Tanya boss saya.

Sarukh bercerita, setelah pulang ke India , anak remajanya yang dibesarkan di
Singapore menjadi rada-rada stress dan menjadi pasien tetap psikiater di
sana . Selidik-punya selidik agaknya hal itu disebabkan karena Anaknya Sarukh
tidak bisa menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan dari kondisi yang
sangat mapan ( Singapore ) ke kondisi yang sebaliknya ( India ).

Jadi, dalam hal ini, anak si Sarukh yang sudah biasa hidup dalam kemapanan
tidak punya "kemampuan bertahan waras" untuk hidup di negara yang belum
mapan. Demi kebaikan anaknya, akhirnya si Sarukh memutuskan menunda pensiun
dini-nya dan kembali kerja di Singapore . Kalau kita-kita yang sudah biasa
hidup susah di Jakarta , pindah or berkunjung ke India sih nggak ada
masalah.

Saya jadi ingat, 2 tahun lalu ketika saya dan rekan-2 kerja saya berkunjung
ke India , boss saya wanti-wanti untuk: bawa obat sakit perut, dan selama di
India hanya minum-minuman dari botol/kaleng. Kalau ke restoran local jangan
sekali-kali minum air putih yang disediakan dari dari Teko/ceret di restoran
tersbut, karena Kebersihan Airnya tidak terjamin, dan biasanya perut orang
asing tidak siap untuk itu; begitu nasehat boss saya.

Pada waktu itu satu rombongan yang berangkat ke India terdiri dari 5 orang.
Satu orang Jepang, dua orang Singapore dan dua orang Indonesia (termasuk
saya baru sebulan kerja di Singapore ).
Dalam 2 minggu kunjungan ke India, kolega dari Singapore dan Jepang langsung
menderita diare di Minggu pertama ke India, diselidiki, kemungkinan
penyebabnya adalah mereka pernah memesan kopi atau teh di restoran local
pada saat makan siang (yang tentunya tidak dari botol), Sementara si orang
Jepang, walaupun secara ketat dia hanya minum-minuman botol atau kaleng
selama makan di restoran-restoran lokal, terkena diare diduga karena si
orang jepang ini menggunakan air keran dari hotel untuk berkumur-kumur
selama sikat gigi. Sedangkan saya dan satu orang rekan lagi dari Indonesia ,
sehat walafiat tidak menderita suatu apapun selama di sana (mungkin karena
di Indoneisa, sudah terbiasa jajan es dipinggir jalan yang mungkin airnya
tidak lebih bersih dari air di restoran-restoran India )

What is the moral of the story?

Kita harus bangga karena Kita bisa lebih baik dari orang Jepang dan
Singapore !!! ! (at least, dalam hal ketahanan perut).

Cerita lainnya lagi, bulan lalu saya di kirim kantor (yang base-nya di
Singapore ) untuk mengikuti sebuah workshop di Rio de Janeiro Brazil . Total
waktu trempuh saya dari Singapore ke hotel saya di Rio de Janeiro Brazil
adalah 36 jam (termasuk 5 jam transit di Eropa). Sebenarnya, dari Singapore
ke Brazil , jalur yang paling umum dan cepat adalah ke arah Timur, transit
di Amerika, terus ke Brazil . Dengan jalur ini saya perkirakan, dalam 26-30
Jam saya sudah bisa mencapai Brazil . Cuma, karena saya orang Indonesia ,
untuk transit di Amerika pun saya butuh apply VISA Amerika, yang mana proses
aplikasi visa tersebut memerlukan waktu sedikitnya 2 minggu. Padahal, saya
tidak punya waktu sebanyak itu. Alhasil, yah begitulah, saya harus memilih
rute yang sebaliknya, mengeliling belahan bumi bagian barat, transit di
Amsterdam , dengan waktu tempuhnya 6- 10 jam lebih lama. Jadinya, cukup
melelahkan, tapi nggak apa-apa, namanya juga orang
Indonesia , harus terbiasa dengan hal-hal yang susah-susah.

Saya sampai di hotel di Rio , hari minggu jam 11 Malam. Dan keesokan paginya
saya langsung mengikuti workshop di sana . Walaupun masih terasa lelah, saya
tetap berusaha untuk terlibat aktif dalam workshop pagi itu, dengan
mengajukan pertanyaan atau memberi masukan atas pertanyaan peserta lainnya.
Pada saat istirahat, saya sempat berbincang-bincang dengan kolega-kolega
dari Jerman peserta workshop itu. Beberapa dari mereka mengeluh kecapaian
dan menderita "jet lag", karena mereka telah menempuh 12 jam perjalanan dari
Jerman, dan baru saja tiba di Brazil hari minggu siang, sehingga belum cukup
waktu istirahat untuk adaptasi Jet lag, begitu keluh mereka.

Lalu, saya berkata pada mereka, bahwa sebenarnya mereka lebih beruntung dari
saya, karena saya harus menempuh 36 jam perjalanan dari Singapore, dan baru
tiba di hotel pukul sebelas malem, kurang dari 12 jam sebelum workshop
dimulai. Mereka tertegun, salah seorang dari mereka bertanya pada saya:
"Tapi kamu naik pesawat, di kelas Bisnis khan?"
"Tidak, jatah saya Cuma kelas ekonomi", jawab saya lagi. Mereka terlihat
semakin terkagum-kagum (atau kasihan?), dan salah seorang dari mereka
memuji.
"Its very impressive, you guys Singaporean are really-really hard workers"
"I'm not Singaporean, I'm Indonesian working in Singapore " jawab saya
dengan bangga.

Agaknya, hari itu saya menjadi cukup terkenal di kalangan kolega dari
Jerman, hanya karena terbang selama 36 jam dari Singapore 12 jam sebelumnya
dan masih bisa secara aktif mengikuti workshop tersebut. Saya tahu kalau
saya menjadi pembicaraan mereka , karena sewaktu makan malam, kolega dari
jerman lainnya - yang saya tidak pernah ceritakan mengenai perjalanan saya
dari Singapore bertanya pada saya tips and trick supaya bisa tetap segar
setelah menempuh perjalanan begitu lama (ini berarti dia mendapatkan cerita
saya dari kolega jerman lainnya).

Saya bingung jawabnya. Ingin sekali saya menjawab: "Berlatihlah dengan naik
kereta api super ekonomi dari Jakarta ke Surabaya di saat-saat mendekati
hari lebaran. Kalau Anda terbiasa dengan alat transportasi ini- di mana
tidak hanya species "Homo Sapiens" yang bisa menjadi penumpangnya , dan di
tambah lagi waktu tempuhnya yang lama sekali karena hampir di setiap
setasion harus berhenti, maka Anda akan bisa menaklukkan semua alat
transportasi terbang apapun yang di muka bumi ini".

Namun, saya urungkan memberi jawaban di atas, karena saya khawatir dia tidak
akan mengerti atas apa yang saya jelaskan, dan saya yakin mereka tidak bisa
"survive" dengan alat transportasi ini, yang fasilitasnya tentu jauh dari
kelas Bisnis pesawat terbang (Note: kolega saya dari jerman, otomatis
mendapat fasilitas kelas bisnis di pesawat apabila waktu tempuhnya
lebih dari 10 jam).

Seminggu, setelah saya pulang dari Workshop di Brazil, entah karena
terkagum-kagum dengan "kemampuan hidup susah" (dari sudut pandang mereka)
yang saya miliki, atau karena alasan lainnya, kolega saya dari Jerman yang
saya temui di Brazil, menghubungi atasan saya yang intinya meminta saya
untuk ditugaskan ke Jerman, membantu project yang saat ini sedang berjalan
di sana.

Alhasil, bulan September - November saya akan bergabung dengan kolega-kolega
di Jerman menyelesaikan project di sana . Cukup membanggakan, karena, kata
boss saya, ini kali pertama "Kantor Pusat" meminta bantuan dari kantor
cabang untuk mensupport project yang sedang mereka kerjakan di kantor pusat.

Jadi setelah membaca tulisan ini, saya harap pembaca sekalian punya alasan
semakin bangga menjadi orang Indonesia ..

Kalau anda lagi di luar negeri dan ditanya "Anda dari mana?"

Jawablah dengan bangga:

Ya, Saya dari Indonesia ,
Negara yang lagi susah,
Saya juga hidupnya susah
Tapi saya bisa "survive", Dan saya bangga karenanya!!!
Any Problem???

Sekali Merdeka tetap Merdeka!

[tulisan ini hasil karya orang lain, siapa saja di luar dunia cyber sana. saya mencoba menguploadnya ke blog ini supaya bisa jadi bahan wacana bebarengan]

3 comments:

mmjiaxin said...

cheap oakley sunglasses
louis vuitton handbags
minnesota vikings
herve leger dresses
cyber monday deals
polo shirts
michael kors handbags outlet
tiffany and co
north face jackets
coach outlet online
oakley sunglasses
mulberry uk
tommy hilfiger
nike free
karen millen uk
ghd uk
coach outlet store
ralph lauren outlet
los angeles lakers
kobe 9
mm1024

xumeiqing said...

151224meiqing
louis vuitton outlet
gucci handbags
louis vuitton handbags
fitflops sale clearance
michael kors outlet stores
michael kors outlet
polo ralph lauren
michael kors outlet online
michael kors handbags
giuseppe zanotti sneakers
ugg boots
retro jordans
oakley sunglasses wholesale
fake oakleys
ralph lauren sale
hollister co
canada goose outlet
uggs australia
ugg outlet
hollister outlet
louis vuitton purses
prada uk
toms outlet
uggs clearance sale outlet
michael kors outlet
abercrombie clothing
michael kors uk
ugg outlet store
louis vuitton
cheap oakley sunglasses
mulberry handbags
ugg boots sale
the north face
ugg slippers
abercrombie
ugg boots for men
uggs sale
michael kors outlet online
abercrombie
air max 95

Anonymous said...

2016-4-19 xiaozhengm
michael kors outlet
nike air max
oakley sunglasses
coach outlet store online
cheap jerseys
toms shoes outlet online
louis vuitton handbags
hollister clothing
ray bans
coach factory outlet
true religion
nike air jordan
air jordan 13
coach outlet
louis vuitton outlet stores
canada goose outlet
michael kors purses
gucci handbags
jeremy scott shoes
coach outlet online
tory burch outlet
ralph lauren polo
ray ban sunglasses
adidas uk
mont blanc
michael kors outlet clearance
nfl jerseys wholesale
true religion
ralph lauren polo outlet
longchamp outlet
louis vuitton outlet
supra shoes
louis vuitton bags
ray ban wayfarer
ray ban wayfarer
nike nfl jerseys
louis vuitton outlet
christian louboutin outlet
replica watches
insanity workout